Pemerintah Akan Gencarkan Konversi Kompor Listrik, Sebut Gas LPG Ukuran 3 Kg Bakal Dikurangi

17 September 2022, 08:55 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif. /YouTube Sekretariat Presiden

PR BEKASI – Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah siap untuk mengurangi peredaran Gas LPG berukuran 3 kilogram (Kg).

Seperti yang diketahui bersama bahwa LPG 3 Kg selama ini masuk dalam kategori subsidi dari Pemerintah.

Adapun pengurangan untuk jumlah tabung gas melon tersebut bakal dilakukan oleh pemerintah secara bertahap.

Baca Juga: Lokasi Vaksin Booster di Bekasi pada 17 September 2022: Terbuka untuk Umum

Arifin Tasrif juga menambahkan bahwa saat ini pemerintah bersama dengan PT PLN (Persero) tengah menggencarkan dalam program konversi penggunaan kompor gas menjadi kompor listrik atau induksi bagi rumah tangga di kalangan masyarakat.

Konversi yang dilakukan oleh Pemerintah adalah merupakan salah satu langkah untuk dapat mengurangi subsidi Gas LPG berukuran 3 Kg.

Namun demikian, Arifin Tasrif belum dapat memastikan apakah peredaran Gas LPG 3 Kg bakal dihapus dengan seiring banyaknya produk alternatif lainnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer dan Aries 17 September 2022: Cancer Nikmati Quality Time, Hubungan Aries Diujung Tanduk

Arifin Tasrif juga berharap beban subsidi LPG 3 Kg yang mayoritas masih diimpor untuk dapat terus ditekan atau diminimalkan tahun demi tahun.

"Diminimalkan, tapi ini kan it takes time (butuh) beberapa tahun,” kata Arifin Tasrif kepada awak media, di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 16 September 2022, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari laman resmi milik PMJNEWS.

Pasca konversi dari LPG 3 Kg ke kompor listrik, pemerintah juga mengandalkan proyek gasifikasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) untuk menjadi produk substitusi impor LPG.

Baca Juga: Ciri-ciri Seseorang Memiliki Kepribadian Psikopat, Nomor 6 Sering Dilakukan

Proyek yang sedang dilakukan oleh Pemerintah menurut Arifin Tasrif proyek tersebut mampu mengurangi beban keuangan negara.

Meski demikian proyek tersebut baru saja dimulai oleh Pemerintah di tahun ini, sehingga belum berproduksi.

Sementara itu, saat ini Pemerintah memang masih mengandalkan proyek jaringan gas atau jargas rumah tangga untuk dapat mengurangi penggunaan LPG 3 Kg.

"Tapi jaringan gas juga ke depannya ini sustain apa enggak sumbernya (batu bara)? Untuk itu yang paling gampang kan listrik, matahari kan gratis," lanjutnya.

Baca Juga: Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Terkini Kiper Timnas Indonesia U-20 Cahya Supriadi

Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa program yang dilakukan oleh Pemerintah dalam konversi kompor listrik untuk rumah tangga dapat menghemat anggaran APBN.

Penghematan tersebut mampu hingga sebesar Rp 16,8 triliun untuk 15,3 juta keluarga yang penerima manfaat (KPM) per tahunnya.

Darmawan Prasodjo juga menambahkan, angka tersebut didapat dari proses uji klinis yang sedang dilakukan oleh PT PLN mulai tahun 2022 hingga tahun 2025 mendatang.

Adapun pada tahun 2022, program yang dilakukan oleh Pemerintah dalam konversi kompor induksi ditargetkan menyasar 300.000 KPM.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Mimpi Monkey D Luffy dan Jadwal Nonton One Piece Film Red

"Saving ini dari fakta bahwa per kilogram LPG, biaya keekonomiannya adalah sekitar Rp20.000 sedangkan per kilogram listrik ekuivalen biaya keekonomiannya adalah sekitar Rp 11.300 per kilogram listrik ekuivalen," tutupnya.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler