PR BEKASI - Anies Baswedan memberikan apresiasi yang tinggi atas tingginya gerakan literasi Indonesia, khususnya di DKI Jakarta.
Dia telah menemukan ribuan penerbit telah berdiri di Jakarta dan memasarkan jutaan karya cetak di Indonesia.
Menurut Anies, Jakarta adalah kota literasi yang patut menjadi inspirasi bagi kota lain.
"Jakarta Kota Literasi. Lebih dari 30% toko buku modern Indonesia berada di Jakarta, serta terdapat 5.248 penerbit di kota ini," kata Anies Baswedan.
Baca Juga: One Piece 1061: Tidak Dapat Mero Mero no Mi, Kurohige Berniat Curi Deretan Buah Iblis Ini
Dia menjelaskan bahwa tingginya jumlah penerbit mampu bersaing dengan jumlah perpustakaan bahkan jutaan pengunjung di dalamnya.
"Di samping itu, jumlah pengunjung perpustakaan di 5.600 lokasi di Jakarta dalam satu tahun mencapai 4,5 juta," jelasnya, dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Instagram @aniesbaswedan, pada Senin, 19 September 2022.
Dia menyampaikan bahwa Ibu Kota adalah tempat yang tidak pernah sepi dari suasana tumpukan buku yang dikelilingi manusia.
Suami Fery Farhati ini juga menambahkan kehadiran sebuah taman di Jakarta telah memberikan wadah baru bagi pecinta literasi.
Baca Juga: Sandiaga Uno Dapati Wajahnya dalam Lukisan Benang: Kumis Saya Hilang
Dia menunjukkan bahwa taman tersebut merupakan bagian dari wadah literasi bagi publik yang menghendakinya.
"Taman Literasi ini adalah salah satu bagian utama dalam pengembangan kawasan berorientasi transit Blok M-Sisingamaraja, sebuah ruang kota yang mengintegrasikan orang, kegiatan, bangunan dan ruang publik melalui konektivitas yang mudah," ucapnya.
Selain itu, dia juga menuturkan harapannya untuk tetap menjaga fungsi utama dari taman literasi tersebut.
Gubernur DKI Jakarta ini juga menyampaikan pesan khusus kepada para penulis dan deretan aktivis literasi lainnya.
Baca Juga: Polri Tanggapi Isu Penyedia Jasa Jet Pribadi Brigjen HK: Bagian dari Timsus
"Kepada para penerbit, penulis, dan pegiat literasi silakan manfaatkan tempat ini. Penuhi tempat ini dengan berbagai kegiatan literasi," katanya.
Dia menerangkan bahwa jajaran pemerintah akan sangat mendukung dan terus mengupayakan fasilitas untuk kenyamanan publik dalam berkarya.
"Tugas pemerintah itu mudah untuk membuat bangunannya, tapi untuk membuat kehidupannya itu hanya bisa dari masyarakat, dari para pegiat literasi. Inilah kenapa kita perlu kolaborasi," terangnya.***