Ojol dan Debt Collector di Surabaya Bentrok, Dipicu Salah Paham Soal Tagihan Angsuran Kendaraan

19 Juni 2020, 10:11 WIB
ILUSTRASI berkelahi.* /ISTIMEWA/

PR BEKASI - Jagat maya Indonesia kembali diramaikan dengan video yang diduga menampilkan adanya pertengkaran antara dua kelompok massa yakni pengemudi ojek online (ojol) dan debt collector.

Ketegangan di antara kedua kelompok massa tersebut dikabarkan terjadi di sekitar Monumen Bambu Runcing, Jalan Panglima Sudirman, Surabaya pada Kamis, 18 Juni 2020.

Kejadian tersebut dikabarkan berawal ketika lima orang debitur yang kebetulan driver ojol mendatangi kantor Mega Auto Finance (MAF) untuk menanyakan pengajuan proses relaksasi kredit selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tepis Isu PSBB Surabaya Diperpanjang, Sekda Jatim: Wewenang Wali Kota bukan Gubernur 

Kelima debitur ojol tersebut menagih proses relaksasi kredit yang sebelumnya telah dijanjikan oleh pihak MAF dan akan diproses serta disampaikan ke pusat.

Dilansir RRI oleh Pikiranrkayat-Bekasi.com, Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Arief Rizky Wicaksana membenarkan keributan tersebut. Namun dia masih belum bisa membeberkan peristiwa tersebut lebih detail.

"Itu kan ojol yang satunya kelompok masyarakat. Yang bersangkutan dari komunitas ojol saat ini sedang melakukan pelaporan dan masih diinterogasi di SPKT dan masih belum terbit LP atau laporan polisi," ucap Arief Rizky Wicaksana.

Sementara Kapolsek Genteng, Kompol Anggi Saputra Ibrahim menyebut bahwa keributan tersebut dipicu salah paham terkait tagihan angsuran oleh kreditur kepada kreditur yang berujung hendak ditariknya unit kendaraan.

Baca Juga: Korea Selatan Kirim 'Black Panther' ke Perbatasan, Beri Peringatan atas Gertakan Korea Utara 

"Sebenarnya kejadian tersebut memang perselisihan antara debitur dan kreditur. Kejadian tersebut sudah menemukan titik terang antara kreditur dan debitur. Pihak leasing sudah mengajukan dua opsi. Kreditur sudah bilang ajukan pak, biar pusat yang menentukan. Jadi sebenarnya sudah clear," ujar Anggi.

Meski sudah selesai, menurut dia, debitur dan kreditur tidak melakukan koordinasi. Sehingga dalam grup masih dilakukan penarikan unit. Karena diduga adanya proses penarikan unit itulah sehingga kelompok massa turun tangan.

Imbas kejadian bentrokan dua massa tersebut, sedikitnya tiga pengemudi ojol mengalami luka dan mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Adi Husada Surabaya.

"Kabarnya ada yang kena pukul benda tumpul dan terluka tapi tidak tahu berapa orang yang terluka. Tapi terkait hal ini sudah ada laporan di Polrestabes Surabaya," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler