Data Covid-19 Dianggap Ngawur, Pemprov Jatim Bantah Tudingan Pemkot Surabaya

- 19 Juni 2020, 08:33 WIB
PETA sebaran risiko Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) saat ditampilkan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya.*
PETA sebaran risiko Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) saat ditampilkan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya.* /Antara/

PR BEKASI - Pemerintah Kota Surabaya menuding tracing yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak valid dan faktual yang menyebabkan angka Covid-19 di kota pahlawan tersebut melambung tinggi.

Namun, pernyataan tersebut pun langsung dibantah oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim) yang menyebut hasil tracing yang dilakukan sudah valid dan faktual, berbeda dengan tuduhan Gugus Tugas Pemerintah Kota Surabaya.

Dikutip dari RRI, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) Heru Tjahjono menjelaskan, dalam mengeluarkan data kasus konfirmasi positif Covid-19, kesembuhan, hingga kematian, didasarkan pada dua metode.

Baca Juga: DPR Belum Setujui Pembatalan Haji 2020, Nilai Keputusan Menag Keliru 

"Jadi, Pemerintah Provinsi tidak akan melakukan informasi berupa data yang tidak didasari oleh satu, kondisi di lapangan. Yang kedua, data itu diolah oleh pakar-pakar yang baik," ujar Heru pada Kamis, 18 Juni 2020 yang dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com.

Gugus Tugas Jatim pun menegaskan bahwa data yang disampaikan sudah valid dan berdasarkan prinsip kehati-hatian. Heru pun memandang penanganan Covid-19 merupakan tanggung jawab bersama, bukannya malah mencari celah siapa salah.

"Jadi ini tidak mungkin (keluarkan data ngawur), karena sakali lagi, pandemi ini adalah tanggung jawab kita semua, kita tidak mungkin mengeluarkan data yang tidak sesuai dengan lapangan. Berdosa!," tegas Heru.

Ditegaskan Heru, data yang diperoleh Gugus Tugas berdasarkan berbagai sumber seperti data dari Gugus Tugas Pusat, data dari Dinas Kesehatan Jatim maupun Kabupaten Kota, dan proses tracing sendiri.

Baca Juga: MPR Sepakat Hentikan Sementara RUU HIP, Bamsoet: Urusan Ideologi Tak Boleh Ada Keragu-Raguan 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x