Larang Penggunan Kantong Plastik, Anies Baswedan: Usaha Kita agar Jakarta Semakin Bersahabat

3 Juli 2020, 09:11 WIB
KANTONG plastik.* /PIXABAY/

PR BEKASI - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sejumlah alasannya mengenai penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 142 Tahun 2019.

Pergub tersebut berisi larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai di pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar tradisional yang mulai berlaku pada hari ini Rabu, 1 Juli 2020.

“Ini bagian usaha kita di Jakarta untuk memastikan bahwa kota kita makin hari makin bersahabat pada lingkungan hidup, dan kegiatan masyarakat adalah kegiatan-kegiatan yang tidak meninggalkan residu yang tidak bisa didaur ulang,” kata Anies Baswedan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari PMJ News Jumat, 3 Juli 2020.

Baca Juga: Jadikan Upin Ipin Bahan Guyonan oleh Netizen, Malaysia Kecam Indonesia

Kantong plastik dinilai menjadi masalah tidak hanya untuk generasi saat ini, namun untuk generasi mendatang.

“Ini bagian kita mengubah perilaku agar setiap orang, setiap kegiatan di Jakarta memperhitungkan sustainable a development,” ujarnya.

“Kita akan menegakkan ini kepada seluruh komponen masyarakat untuk ikut bersama-sama secara proaktif mengawasi, selain petugas-petugas kita mengawasi,” sambungnya.

Baca Juga: Usai Perilisan Data Positif Pekerjaan di AS, Harga Minyak Dunia Lanjutkan Kenaikannya

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendibud) itu juga mengatakan bahwa telah meminta Satpol PP, hingga Dinas Lingkungan Hidup untuk mengawasi pelarangan penggunaan plastik.

Dengan begitu, Jakarta lebih ramah lingkungan.

“Kami harap dengan adanya tata aturan ini nantinya kita bisa membuat Jakarta lebih ramah lingkungan,” imbuh Anies Baswedan.

Baca Juga: Dinilai Masih Tahap Pemulihan Ekonomi, Depok Perpanjang Penghapusan Sanksi Administrasi PBB P2

Terkait pergub tersebut, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan insentif bagi pengelola yang memberlakukan aturan itu.

Sementara bagi pengelola yang melanggar aturan, akan diberikan sanksi mulai teguran tertulis hingga denda. Bahkan, kemungkinan terburuk bisa dilarang berjualan.

Salah satu warga sekitar Pasar Rawamangun, Selly menilai larangan penggunaan plastik ini harus ditinjau kembali.

Baca Juga: Pastikan Pecat Oknum Barista yang Viral, Starbucks Indonesia Sampaikan Permintaan Maaf

"Bingung, kasihan orang yang susah, (ekonomi) menengah ke bawah (jika plastik dilarang)," ujar Selly sebagaimana dikutip dari RRI Jumat, 3 Juli 2020.

Karena adanya aturan tersebut, Selly mengaku kerap membawa kantong belanja sendiri ketika hendak berbelanja.

Namun jika tidak bawa tas, terkadang dirinya menggunakan kantong plastik.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler