Helm SNI Palsu Jadi Incaran Operasi Zebra, Simak Cara Bedakannya dengan Helm SNI Asli

27 Oktober 2020, 09:09 WIB
Helm SNI palsu jadi salah satu target dalam Operasi Zebra yang diadakan di Indonesia dari tanggal 26 Oktober hingga 8 November 2020. / Pikiran-rakyat/

PR BEKASI - Sudah terhitung sehari Operasi Zebra berlangsung. Namun, masih ada yang terjaring razia lantasan helm yang digunakannya merupakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI) palsu.

Dalam Operasi Zebra Intan 2020 gelaran Polda Kalimantan Selatan yang dimulai Senin lalu, polisi menargetkan helm SNI yang palsu yang peredarannya cukup luas di masyarakat Indonesia.

"Penertiban helm yang tidak sesuai standar memang menjadi salah satu dari delapan sasaran Operasi Zebra kali ini," kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Andi Azis Nizar.

Baca Juga: Cegah Pelajar Ikut Demo, Anies Baswedan Siapkan RPP untuk SMP dan SMA Sederajat

Menurut dia, selama ini penggunaan helm memang kerap tidak standar sesuai SNI. Bahkan ironisnya, banyak helm yang diperjualbelikan memiliki label SNI padahal palsu.

"Pada helm SNI yang asli, biasanya logo SNI-nya tidak hanya ditempel tetapi juga huruf timbul. Kemudian helm terasa berat, karena yang terasa ringan dan ringkih itu cenderung palsu dan harga murah," ucap Andi.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 27 Oktober 2020, dirinya menegaskan helm merupakan salah satu perlengkapan utama bagi para pemotor untuk melindungi kepala dari benturan keras akibat kecelakaan.

Baca Juga: Foto 'Komodo Vs Truk' Viral, KLHK: Itu Komodo yang Mau Berjemur, tapi Tetap Diawasi 10 Ranger

Karena fungsinya yang vital, maka polisi mewajibkan helm bagi pengendara baik pengemudi maupun orang yang dibonceng.

Operasi Zebra Intan 2020 berlangsung selama 14 hari terhitung sampai 8 November mendatang.

Selain helm SNI, tujuh target pelanggaran lain yang disasar Polantas yaitu pengemudi roda empat melebihi batas maksimal kecepatan, mabuk saat mengemudi, pengemudi roda empat yang tidak menggunakan sabuk keselamatan, pengemudi melawan arus, pengendara masih di bawah umur, tidak membawa surat kelengkapan seperti SIM dan STNK serta pengendara membawa muatan berlebihan.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Bekasi Hari Ini Selasa, 27 Oktober 2020, Anda di Wilayah Ini Akan Terdampak

Tentunya sebagai konsumen kita tidak boleh terkecoh dengan logo SNI palsu yang makin marak beredar di tempat penjualan helm. Tentunya ini hal yang penting karena helm di bawah SNI tentu akan membahayakan keselamatan penggunanya.

Lantas, adakah langkah jitu untuk membedakan helm SNI sungguhan dengan SNI palsu? Berikut cara-cara mudah untuk membedakannya seperti dilansir WeloveHonda:

1. Cek harganya. Helm SNI asli, atau tidak dapat mudah diukur dari sisi harga. Jika harga helm yang dibanderol dijual cukup murah, bisa dipastikan helm itu tidak berstandar SNI.

Baca Juga: Khawatirkan Dominasi Tiongkok di Asia Tenggara, India Berikan Kapal Selamnya Kepada Myanmar

2. Cek bagian tali. Jika bagian ini hanya ditempel dengan paku dan tanpa braket, bisa dipastikan itu helm SNI palsu. Jangan lupa cek juga bagian soket (yang ditempel di dagu), kalau terbuat dari plastik, disarankan agar konsumen cari produk yang lain.

3. Sebenarnya, helm SNI palsu bisa dilihat dengan "mata telanjang". Perhatikan helm dan coba diangkat, apakah terasa ringan dan ringkih. Jika demikian, dipastikan palsu. Sebab, helm yang baik selain mantap dipegang, juga berkarakter berat.

4. Lihat juga bagian logo. Pada helm SNI yang asli, biasanya logo SNI-nya tidak hanya ditempel, tetapi juga di-emboss. Jadi, perhatikan baik-baik, kalau ada helm dengan stiker SNI tapi tidak ada logo emboss-nya, dipastikan itu merupakan helm palsu.

Baca Juga: Anak di Bawah Umur Bisa Terancam Dipidanakan, Polda Metro Jaya: Agar Ada Efek Jera

5. Hal terpenting, belilah helm SNI di toko-toko yang bisa diminta pertanggung jawabannya. Jika membeli di pinggir jalan, apalagi di kaki lima, bisa jadi helm yang mereka jual itu palsu.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler