Potensi Gerakan Tanah Terbanyak Bakal Terjadi di Pulau Jawa, OPVMBG Imbau Masyarakat Tetap Waspada

14 November 2020, 14:05 WIB
Longsor terjadi di Jalan Raya Limbangan-Nagreg di dekat SMKN 6 Garut. /

PR BEKASI – Gerakan tanah banyak terjadi di wilayah pulau Jawa.

Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Agus Budianto, mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap potensi terjadinya gerakan tanah tersebut.

Diketahui bahwa di musim hujan potensi gerakan tanah akan berisiko terjadinya tanah longsor.

Baca Juga: Prabowo dan HRS Kompak Minta Pemerintah Bebaskan Tokoh Pendukungnya Yang Ditahan

Menurut Agus, dalam dua pekan terakhir ini gerakan tanah banyak terjadi pergerakan di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Kebetulan dari catatan kita bahwa Jawa Barat dan Jawa Tengah ini memang banyak terjadi pergerakan tanah di dua Minggu terakhir," kata Agus dalam diskusi secara virtual, di Jakarta, seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News pada Sabtu, 14 November 2020.

Selain itu, Agus juga mengungkapkan bahwa pergerakan tanah pada Oktober 2020 ini wilayah Pulau Jawa.

Baca Juga: Hari Ini Pernikahan Putri Habib Rizieq Shihab, Syarifah Najwa Shihab, Penggunaan Gedung Harus Izin

"Pertama kalau kita melihat pergerakan tanah di Indonesia pada bulan Oktober, potensi tinggi bergerak dari Bogor ke Sukabumi, Cianjur, kemudian ke Garut Selatan, Tasikmalaya Selatan. Nah, saat ini untuk Jawa Barat itu bergerak dari selatan ke tengah,” katanya.

"Kemudian potensinya akan bergerak ke Majalengka, Sumedang dan ke Kuningan. Dan ini posisinya akan seperti itu. Dan potensi ini akan bergerak ke Jawa Tengah dan peralihannya ada di Jawa Timur. Itu untuk posisi pergerakan di Jawa," sambungnya.

Selain wilayah Jawa, Agus juga menjelaskan untuk wilayah Sumatera gerakan tanah banyak terjadi di wilayah Sumatra bagian barat sampai ke Lampung.

Baca Juga: Seperti Pilkada 2017, Refly Harun: Habib Rizieq Akan Jadi Kekuatan Anies Baswedan di Pilpres 2024

"Untuk wilayah Sumatra dalam konteks filosofi jalan air, maka wilayah-wilayah yang potensinya tinggi di Sumatra memang sudah bergerak dari sejak bulan September kemarin," katanya.

Menurutnya pergerakan tanah di wilayah Sumatra terjadi di bagian barat hingga Lampung.

"Itu seluruh wilayah Sumatra bagian barat sampai ke Lampung. Hal itu terutama di wilayah tersebut," katanya.

Baca Juga: Rilis Mashed Up Lagu ' I Can't Wait x Tak Bisa Bersama', Vidi Aldiano Gandeng PJ Morton Maroon 5

"Kalau di Sumatra Utara memang ada beberapa catatan hari ini, bahwa kemarin ada tanah longsor di Tapanuli," sambungnya.

Sementara, lanjutnya, pergerakan tanah di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur belum tinggi potensinya karena masih musim peralihan dari kemarau ke hujan.

"Tetapi catatan longsor sudah kita dapatkan di wilayah Flores di daerah Bajawa, jadi di Kepulauan Ende," katanya.

Baca Juga: Nikita Willy Ngaku Tatapan sang Suami Lumpuhkan Kemampuannya untuk Memasak

Ia juga memaparkan di wilayah Kalimantan yang potensinya menengah ke tinggi adalah Kalimantan Barat bagian timur, Kalimantan Tengah bagian tengah, Kalimantan Timur bagian tengah, dan Kalimantan Utara bagian tengah.

"Kalau kita bicara gerakan tanah di bagian hulu, juga kita harus mewaspadai dari gerakan tanah adalah banjir bandang. Dan ini yang harus diwaspadai terutama wilayah pemukiman yang berada di jalur air," katanya.

Khusus di Sulawesi yang wilayahnya masih tinggi pergerakan tanah adalah wilayah Sulawesi bagian utara, Sulawesi Tenggara bagian barat laut, kemudian Sulawesi Tengah dan Gorontalo bagian barat.

Baca Juga: Tiongkok Temukan Virus Corona di Kemasan Daging Sapi Beku Asal Brasil dan Argentina

Kemudian, di wilayah Maluku, hanya Pulau Buru yang potensi pergerakan tanah menengah.

"Maluku juga masih peralihan hanya di Pulau Buru itu potensinya menengah," ujar Agus.

Terakhir di Papua, lanjut Agus, pergerakan tanah memang masih tinggi.

Baca Juga: Cepat Tanggap Keluhan Warganya, Bupati Bekasi Minta Perangkat Daerah Aktif di Media Sosial

"Terutama di daerah pegunungan potensinya tinggi. Dan khusus untuk Papua karena medan jalannya terjal yang perlu diwaspadai. Catatan longsor pernah terjadi, ketika curah hujan maka ini yang harus diwaspadai." katanya.

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler