Dari Panser hingga Baliho HRS, Slamet Ma'arif: Ada Skenario Besar untuk Adu Domba Umat Islam dan TNI

- 27 November 2020, 12:04 WIB
Ketua Umum PA 212, Slamet Ma'arif menanggapi terkait iring-iringan Koopssus TNI dan penurunan baliho Habib Rizieq.
Ketua Umum PA 212, Slamet Ma'arif menanggapi terkait iring-iringan Koopssus TNI dan penurunan baliho Habib Rizieq. /Tangkapan Layar YouTube.com/Refly Harun

 

PR BEKASI - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif memberikan tanggapan terkait iring-iringan kendaraan taktis Koopssus TNI di depan markas FPI.

Dia mengatakan, apa yang di lakukan TNI itu tidak pada tempatnya, dan sangat membuatnya prihatin.

Menurutnya, iring-iringan tersebut akan jauh lebih terhormat jika dilakukan di depan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Kota Bekasi Alami Pemadaman Listrik, PLN Ungkap Penyebabnya

"Batin yang paling dalam, saya sangat prihatin. Itu TNI melakukan sesuatu yang tidak pada tempatnya. Bagusnya iring-iringan panser di Papua, nah itu lebih bagus di depan OPM. Itu lebih terhormat, lebih top," kata Slamet Ma'arif, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Refly Harun, Jumat, 27 November 2020.

Apalagi menurutnya, kegiatan TNI tersebut bisa menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat Indonesia.

"Kalau di tengah-tengah kerumunan rakyat, itu kan menakutkan rakyat. Tugas TNI bukan menakutkan rakyat, dan dari dulu kawan-kawan FPI dengan TNI selalu kerja sama di lapangan," kata Slamet Ma'arif.

Baca Juga: Keutamaan Berjalan Kaki Dibanding Gunakan Kendaraan Saat Menuju Masjid untuk Salat Jumat

Apa yang dilakukan TNI di depan markas FPI tentu sangat mengejutkan bagi pihak FPI. Padahal menurutnya, sejak dulu FPI kerap bekerja sama dengan TNI.

Contohnya saja pada saat terjadi tsunami Aceh hingga berbagai bencana di Indonesia. FPI dan TNI kerap bekerja sama untuk mengangkat jenazah, membetulkan rumah, hingga menolong korban banjir.

"Makanya timbul keprihatinan yang mendalam sekaligus tanda tanya besar, ini ada apa? Kok tiba-tiba terkesan menakut-nakuti," ucap Slamet Ma'arif.

Baca Juga: Tinjau Langsung Kualitas Infrastruktur di Bekasi, Bupati Eka Supria Atmaja Sidak ke Tambun Selatan

Hal senada juga diucapkannya terkait penurunan baliho Habib Rizieq Shihab oleh TNI atas perintah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

"Sangat menyangkan terhadap penurunan baliho. Marwah TNI dipertaruhkan ketika itu bagi saya, karena itu bukan tugasnya. Setiap tahun itu baliho terpasang, sudah 22 tahun. Satpol PP sudah biasa nurunin, dan gak pernah ada benturan sama FPI," tutur Slamet Ma'arif.

Dia lantas mengimbau kepada umat Islam agar tidak mudah terprovokasi dengan pemberitaan yang ada saat ini.

Baca Juga: Dikenal Sebagai ‘Musuh’, Tiba-tiba Ferdinand Hutahaean Doakan Kesembuhan Habib Rizieq

"Jadi kalau kita melihat, dan mengimbau kepada umat Islam terutama kawan-kawan FPI, jangan terprovokasi," ucapnya.

Karena menurutnya, saat ini ada skenario yang tengah dijalankan untuk mengadu domba umat Islam dengan TNI.

"Kita melihat ada skenario besar yang sedang dijalankan untuk mengadu domba antara umat Islam dengan TNI, yang selama ini bahkan sejak perjuangan dulu bersama-sama. Hati-hati," kata Slamet Ma'arif.

Baca Juga: Cerita di Hari Duka Diego Maradona, 3 Petugas Pemakaman Tiba-tiba Dipecat Hingga Bentrokan Warga

Slamet Ma'arif pun mengingatkan TNI agar tidak melaksanakan tugas yang membuat marwah TNI turun, sekaligus mengambil lahan orang.

Terakhir, dirinya mengajak seluruh umat Islam untuk memfilter seluruh informasi yang ada saat ini.

"Kepada umat Islam terutama alumni 212, memfilter informasi wajib, supaya kita tidak mudah terprovokasi dan teradu domba dengan pihak-pihak lain," kata Slamet Ma'arif.

Baca Juga: Dicecar Najwa Shihab, Fahri Hamzah Mengaku Alami Kerugian Ratusan Juta Karena Ekspor Benih Lobster

Oleh karena itu, Slamet Ma'arif mengajak seluruh umat Islam untuk ikut mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan kasus Covid-19 dengan memakai masker, jaga jarak, dan menjaga wudhu.

"Kemudian perpolitikan yang sedang berlangsung jangan menimbulkan kekacauan pada diri kita dan perpecahan di antara kita semua. Karena terkadang perpolitikan itu disebabkan karena ada perebutan kekuasaan yang sedang berlangsung saat ini," tutur Slamet Ma'arif.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x