Sementara itu, Muannas Alaidid mengatakan bahwa siapa pun bisa bertemu Rasulullah, termasuk lewat jalur mimpi. Tapi masalah percaya atau tidak tentu kembali pada pribadi masing-masing orang.
"Siapa pun bisa bertemu Rasulullah, termasuk lewat jalur mimpi. Kalau Rasulullah berkenan dan mau. Tinggal orang percaya atau tidak," kata Muannas Alaidid.
Siapapun bisa bertemu Rasulullah termasuk lewat jalur mimpi. Kl Rasulullah berkenan & mau. Tinggal org percaya/tdk. Makanya ulama2 terdahulu utk menghindari fitnah, tdk pernah cerita kl dia di datangi Rasulullah. Takut jd fitnah. Tapi kt merasa lebih akrab dr ulama, diumumkan.— Muannas Alaidid (@muannas_alaidid) December 12, 2020
Itulah mengapa menurutnya, banyak ulama terdahulu yang kerap merahasiakan mimpinya kepada publik, agar tidak menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat.
"Makanya ulama-ulama terdahulu untuk menghindari fitnah, tidak pernah cerita kalau dia didatangi Rasulullah. Takut jadi fitnah. Tapi kita merasa lebih akrab dari ulama, diumumkan," kata Muannas Alaidid.***