Dea menambahkan di masa sulit seperti sekarang tidak boleh ada celah untuk kesalahan atau pelanggaran dalam penyelenggaraan program bantuan untuk rakyat.
"Jangankan pelanggaran yang memang disengaja, seperti mengutip uang dari paket bantuan, kesalahan yang tidak disengaja pun harus nol. Blusukan Bu Risma adalah cara tepat untuk mengecek kebenaran data dan kondisi riil masyarakat," katanya.
Baca Juga: Rahmat Effendi: Sebuah Kepercayaan dari Kemenag Melihat Keharmonisan Kota Bekasi
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah meluncurkan program bantuan tunai se-Indonesia 2021, dan disiapkan anggaran Rp110 triliun serta memastikan penyaluran bansos tetap dilanjutkan di 2021 ini.
Tujuannya untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan menggerakkan ekonomi nasional.
"Kita harapkan bantuan ini dapat meringankan keluarga-keluarga yang terdampak pandemi Covid-19 dan diharapkan jadi pemicu untuk menggerakkan ekonomi nasional kita, mengungkit ekonomi nasional dan memperkuat daya beli masyarakat sehingga diharapkan pertumbuhan ekonomi nasional meningkat dan membaik." kata Presiden Jokowi.***