Densus 88 Sebut Teroris JAD di Makassar Latih Jihadis Muda untuk Meneror dan Aksi Pengeboman

- 7 Januari 2021, 17:02 WIB
Ilustrasi Tim Densus 88 Anti Teror.
Ilustrasi Tim Densus 88 Anti Teror. /Antara

PR BEKASI - Kelompok teroris masih mengancam Tanah Air, hingga saat ini pihak Kepolisian telah menemukan beberapa titik daerah yang menandakan adanya aktivitas kelompok tersebut.

Setelah menemukan kelompok Jamaah Islamiyah (JI), Polisi juga menemukan jaringan dari kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

Dikabarkan bahwa 20 terduga teroris di Makassar yang merupakan jaringan dari kelompok JAD berhasil ditangkap.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkan Fadli Zon mengatakan Bahwa Haknya untuk Menyukai Video Dewasa?

Mereka merupakan kelompok yang pernah di baiat kepada khilafah dan ISIS di tahun 2015 melalui pondok pesantren Tanfizul Quran pimpinan Ustaz Basri, yang ditangkap Densus 88 di Sudiang pada 2015 silam.

Anggota Densus 88 Antiteror Polri, Brigjen Pol Ibnu Suhendra juga menjelaskan bahwa kelompok tersebut sudah diintai sejak 2015 silam.

Selain itu, kelompok ini juga tengah mencari bibit-bibit muda untuk gabung bersama mereka dengan mengikuti kajian dan arahan atau doktrinisasi sesuai yang menjadi visi kelompok tersebut.

Baca Juga: Apresiasi Trik Mensos Kawal Bansos, PSI: Blusukan Bu Risma Cara Tepat Lihat Kondisi Riil Masyarakat

Ibnu menuturkan bahwa kelompok ini juga memberikn fasilitas pelatihan yakni seperti menembah dan pembinaan fisik dengan tujuan mempersiapkan kader-kader teroris dan pengeboman.

"Kelompok ini memberikan fasilitas pelatihan seperti menembak dan juga pembinaan fisik dengan naik gunung. Mereka melatih dengan tujuan mempersiapkan kader-kadernya untuk melakukan teror dan pengeboman," kata Brigjen Pol Ibnu Suhendra, menegaskan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News pada Kamis, 7 Januari 2021.

Menurutnya, kelompok ini juga merupakan perencan pengeboman Gereja Hulu 2019 lalu. Kemudian sejumlah barang bukti juga telah diamankan di Mapolda Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca Juga: Masukan Nomor PBI JK atau KIS di Dtks.kemensos.go.id untuk Cek Penerima Bansos Rp300 Ribu

"Mereka merupakan perencana pengeboman Gereja Hulu 2019. Barang bukti yang kami amankan, satu rangkaian bom, senjata laras panjang, senjata tajam seperti parang, badik, pedang, samurai dan pisau. Buku radikal dan lainnya berhasil kami amankan sebagai barang bukti," katanya.

Ideologi kelompok ini juga kepada ajaran khilafah dan ISIS yang selama ini didoktrinkan kepada para pengikutnya.

"Kami menemukan pemuda-pemuda dari beberapa daerah ditemukan. Doktrinnya aksi radikalisme yang menyebabkan anak-anak muda kita melakukan latihan-latihan militer untuk rencana-rencana peyerangan kepada aparat yang menurut dia haram, tidak sejalan dengan ideologinya," tuturnya.

Baca Juga: Rahmat Effendi: Sebuah Kepercayaan dari Kemenag Melihat Keharmonisan Kota Bekasi

Namun, menurutnya, jaringan teroris tersebut tidak hanya terjadi di Makassar
melainkan terjadi juga di sejumlah daerah lainnya termasuk Jakarta.

"Jaringan teroris yang di Sulsel tidak hanya terjadi di Sulsel saja. Jaringan ini menghubungan Makassar dengan lainnya seperti Jakarta yang sudah kami amankan. Kami akan dalami kelompok radikal ini sampai dimana dan sejauh mana." katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x