PR BEKASI - Usai pelarangan ormas terlarang FPI, aktivis HAM Haris Azhar menyoroti preseden buruk di masyarakat yang saat ini menjadi takut untuk berkumpul dan berserikat, padahal menurutnya hal tersebut telah dijamin di dalam dasar konstitusi Indonesia.
Haris Azhar menilai cara yang dipakai pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelesaikan di setiap polemik saat ini tidak sehat bagi masyarakat Indonesia, khususnya soal pelarangan organisasi.
"Cara seperti ini sudah pasti gak sehat meskipun Jokowi sudah dua kali, Naudzubillah Min Dzalik katanya kalau mau sampai tiga kali," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Mardani Ali Sera, Rabu, 13 Januari 2021.
Padahal menurutnya berserikat dan berkumpul adalah bagian untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Tanah Air dan kualitas demokrasi lah yang akan menentukan arah bangsa Indonesia ke depannya.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Resmi Dimulai, Mantan Menag era SBY Beri Nasihat: Berpotensi Rugikan Diri Sendiri
Haris Azhar pun menganalogikan cara berpikir rezim Jokowi saat ini yang dinilainya tidak sehat.
"Saya pakai cara berpikirnya rezim aja ya, bukan cuman kesepian, rezim ini nanti perang di dalam, jadi tidak dinamis, tidak dialogis, tidak diskursif rezim dengan rakyatnya," tuturnya.
Karena menurutnya, rakyatnya pun nantinya akan ketakutan sehingga secara terpaksa harus taat dengan aturan yang sebenarnya mengancam nilai demokrasi tersebut.
"Nanti semua sudah tiarap menjadi rumput mati, rumput mati juga merupakan pemandangan yang indah kalau anda pergi ke sabana," ucapnya.