Ikut Berduka Atas Meninggalnya Syekh Ali Jaber, Hersubeno Arief: Doakan Beliau Husnul Khatimah

- 15 Januari 2021, 21:41 WIB
Manfaat amalan sedekah subuh dari Syekh Ali Jaber.
Manfaat amalan sedekah subuh dari Syekh Ali Jaber. /Instagram.com/@ariekuntung

PR BEKASI - Bangsa Indonesia sekali lagi kehilangan ulama terkemuka yakni Syekh Ali Jaber.

Hal itu dikatakan oleh jurnalis sekaligus pengamat politik Hersubeno Arief.

Diektahui Syekh Ali Jaber wafat pada usia 44 tahun pukul 8.30 WIB pagi di Rumah Sakit Islam Yarsi Cempaka Putih, Jakarta.

Hersubeno Arief mengatakan bahwa wafatnya Syekh Ali Jaber tentu saja menjadi kabar yang mengejutkan.

Baca Juga: Mayoritas Klub Minta Liga 1 dan 2 Dihentikan, PT LIB: Tapi Ini Bukan Keputusan Akhir Soal Kompetisi

Karena diketahui oleh masyarakat kalau Syekh Ali Jaber dalam beberapa pekan terakhir kemarin telah dirawat di rumah sakit karena sempat positif Covid-19.

"Sempat dikabarkan kondisinya memburuk tetapi kemudian kabar baik muncul karena beliau sudah dikatakan membaik," kata Hersubeno Arief, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube Hersubeno Point pada Jumat, 15 Januari 2021.

Walaupun sempat positif, Syekh Ali Jaber ketika meninggal sudah dinyatakan dalam kondisi negatif Covid-19.

"Syekh Ali Jaber adalah salah satu hafiz Alquran, dan beliau memiliki ribuan murid dan murid ini terdiri dari kalangan selebriti sampai kalangan rakyat biasa," ucap Hersubeno Arief.

Baca Juga: Mbak You Ramalkan Jokowi Lengser 2021, Ferdinand Hutahaean: Ini Sebuah Provokasi Kebohongan

Kabar wafatnya Syekh Ali Jaber tentu menjadi pukulan bagi banyak murid-muridnya yang tersebar di Indonesia, dan juga bagi umat Islam yang mencintai Syekh Ali.

Ulama yang dilahirkan di Madinah, Arab Saudi, tersebut sudah menjadi warga Indonesia sejak tahun 2012.

Pada waktu itu, status kewarganegaraannya diberikan oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Beliau memutuskan menjadi warga negara Indonesia bukan hanya karena di dalam tubuh beliau mengalir darah Indonesia, beliau itu kakeknya salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia yang tewas saat melawan penjajah Jepang di Lombok, Nusa Tenggara Barat," ucap Hersubeno Arief.

Baca Juga: Jokowi Sampaikan Duka untuk Sumedang dan Sulawesi Barat, Perintahkan BNPB dan Mensos Gerak Cepat

Syekh Ali Jaber juga memiliki darah dari Nusa Tenggara Barat sehingga di dalam berbagai kesempatan Syekh Ali kerap menyampaikan ketika wafat ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Akan tetapi menurut keterangan dari adik beliau, Syekh Muhammad Jaber, beliau tidak akan dimakamkan di Lombok, tetapi dimakamkan di Pesantren Daarul Quran kawasan Tangerang, Banten," katanya.

Pesantren tersebut merupakan milik dari Ustaz Yusuf Mansur.

"Jadi menurut Syekh Muhammad Jaber bahwa pemakaman di Lombok itu bukan wasiat, itu hanya keinginan beliau, jadi beliau meminta agar pemakaman di Tangerang di pesantren milik Ustaz Yusuf Mansur tidak perlu dipertentangkan apalagi diributkan," ujar Hersubeno.

Baca Juga: Sebut Indonesia Pernah Masuk ‘Periode Teror’, Andi Arief: Harus Ada yang Berani Bangunkan Presiden

Sebelumnya memang viral di  media sosial pidato, ceramah, dan kutipan-kutipan dari Syekh Ali untuk dimakamkan di Lombok.

Hersubeno mengatakan bahwa hal itu kemudian menjadi perdebatan yang sangat serius di media sosial.

Tentu saja dalam situasi seperti ini, dia menambahkan, meributkan hal itu adalah sesuatu yang tidak pada tempatnya karena memperdebatkan hal-hal yang tidak terlalu substansial.

"Yang paling penting adalah mendoakan beliau, semoga beliau husnul khatimah dan diterima kelak di sisi Allah," ujarnya.

Dia mengatakan sekali lagi bahwa yang terpenting adalah mendoakan agar Syekh Ali Jaber husnul khatimah.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x