Banjir Kalsel Bukan karena Hujan, Neno Warisman Desak Lapan Buat Laporan ke Pemerintah Pusat

- 23 Januari 2021, 20:14 WIB
Neno Warisman mengatakan hasil analisis LAPAN soal penyebab banjir di Kalimantan Selatan harus disampaikan ke pemerintah pusat.
Neno Warisman mengatakan hasil analisis LAPAN soal penyebab banjir di Kalimantan Selatan harus disampaikan ke pemerintah pusat. /Tangkap layar Youtube/Neno Warisman

Baca Juga: Sumringah Larangan Muslim Donald Trump Dicabut, Musni Umar: Mari Kita Apresiasi Joe Biden yang Menarik Ini

Sebelumnya, tim tanggap darurat bencana dari Lapan telah melakukan analisis penyebab dari banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan.

Dilaporkan oleh Lapan bahwa hasil analisis curah hujan yang mengambil data dari satelit Himawari-8, menunjukkan liputan awan penghasil hujan sudah terjadi sejak tanggal 12 hingga 13 Januari 2021.

Lapan menyampaikan, curah hujan menjadi salah satu penyebab banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 13 Januari 2021.

Selain itu analisis juga dilakukan dengan menggunakan data satelit Sentinel 1A.

Baca Juga: Lihat Ada Kegelapan dan Kepulan Asap, Peramal Asal Aceh Ramal Mbak You Meninggal di Tahun 2021

Hasil perhitungannya adalah luas genangan tertinggi terjadi di Kabupaten Barito sekitar 60.000 hektare, diikuti oleh Kabupaten Banjar 40.000 hektare, Kabupaten Tanah Laut sekitar 29 hektar, dan daerah-daerah lainnya.

Tak hanya itu, Lapan juga melakukan analisis terhadap perubahan penutup lahan di DAS Barito, analisis menggunakan data mosaik Landsat untuk mendeteksi penutup lahan tahun 2010 dan 2020.

Hasilnya, dalam kurun waktu 10 tahun telah terjadi penurunan luas hutan primer, hutan sekunder, sawah, dan semak belukar.

Masing-masing mengalami penurunan sebesar 13.000 hektare, 116.000 hektare, 146.000 hektarr, dan 47.0000 hektare.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x