Menanggapi hal tersebut, Natalius Pigai mengungkap bahwa kejahatan di Papua didasari oleh kebencian rasial.
"Seluruh kejahatan di Papua didasari oleh kebencian rasial," tutur Natalius Pigai dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 25 Januari 2021.
Baca Juga: Sempat Gegerkan Warga, Lapan Rilis Analisis Dentuman di Buleleng Bali
https://t.co/3Xk90H8urR
“Seluruh kejahatan di Papua didasari oleh kebencian rasial. Jakarta hrs buka kran demokrasi dgn Rakyat Papua. Kalau tidak maka khawatir “instabilitas bisa terjadi karena konflik rasial di Papua. Sypembela kemanusiaan berkewajiban moral untuk ingatkan,".— NataliusPigai (@NataliusPigai2) January 25, 2021
Menurut Pigai, rasisme yang diterima oleh orang-orang Papua membuat hidup berbangsa menjadi tidak nyaman.
"Orang Papua tidak akan pernah bisa hidup nyaman dengan bangsa rasialis," ucap Natalius Pigai.
Oleh karena itu, Pigai menilai pemerintah harus bisa membuka kran demokrasi dalam upaya menghapus tindakan rasisme di Indonesia.
Pasalnya, ungkap Pigai, tindakan rasisme yang diterima orang-orang Papua dapat memicu perpecahbelahan sesama bangsa.
"Jakarta harus buka kran demokrasi dengan rakyat Papua. Kalau tidak, maka saya khawatir instabilitas bisa terjadi karena konflik rasial di Papua. Saya orang pembela kemanusaaan berkewajiban moral untuk ingatkan." ujar Natalius Pigai.***