Niat Bersihkan Kebun Sawit, Pemilik Temukan 57 Telur Buaya Muara

- 26 Januari 2021, 09:59 WIB
Petugas BKSDA Agam sedang memasang spanduk imbauan di lokasi buaya muara bertelur.
Petugas BKSDA Agam sedang memasang spanduk imbauan di lokasi buaya muara bertelur. /ANTARA

PR BEKASI - Seorang pemilik kebun sawit di Sumatera Barat menemukan adanya telur buaya di lahan miliknya. Hal itu diketahui saat ia sedang membersihkan kebun pohon kelapa sawit.

Penemuan telur buaya muara itu tepatnya terjadi di lahan perkebunan kelapa sawit di Ujuang Labuang Timur, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Sang pemilik setelah menemukan telur tersebut, kemudian melaporkannya kepada pihak berwenang, dalam hal ini Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Sumatera Barat.

Informasi ini salah satunya diungkapkan oleh Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ade Putra di Lubukbasung, mengatakan lahan tempat buaya bertelur itu adalah milik Dar (51).

Baca Juga: Tak Mau Lagi Pacaran Usai Putus dari Zoe Abbas, Aditya Zoni: Sia-sia Waktu, Sia-sia Gak Pikirin Bapak

"Buaya bertelur itu diketahui saat pemilik sedang membersihkan kebun untuk peremajaan pohon kelapa sawit, Minggu, 24 Januari 2021," kata Ade seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 26 Januari 2021.

Ketika petugas mendatangi lokasi tempat telur buaya muara berada, ditemukan sebanyak 57 butir telur.

"Dari 57 butir itu, tujuh butir kondisi pecah dan tinggal 46 butir, sisanya rusak," kata Ade.

Untuk diketahui bahwa buaya muara (crocodylus porosus) termasuk satwa liar yang dilindungi oleh peraturan perundangan. Buaya ini termasuk satwa yang agresif dan dapat melukai manusia. 

Baca Juga: Kelompok Teror Turki Disebut Lebih Kuat Dibanding Illuminati, Begini Taktik yang Dipakai FETO

Sebab itu pihak BKSDA akan membiarkan telur tersebut diurus oleh induknya hingga menetas. Sementara itu spanduk berisi imbauan kepada warga sekitar juga telah dipasang, agar tidak ada yang mendekati lokasi, serta tidak mengganggu buaya sampai masa telur menetas 90 hari ke depan.

"Induk buaya ada di lokasi dan apabila ada warga yang mendekat langsung diserang dalam melindungi telurnya," kata Ade.

Lokasi yang menjadi habitat buaya muara itu juga tercatat pada tahun 2020 pernah bertelur di lokasi yang sama.

Buaya muara sendiri dikenal cukup ganas dan siap memangsa apapun yang memasuki wilayahnya. Pada umumnya ia memiliki panjang tubuh hingga ekor mencapai 4.5 hingga 5.5 meter, namun bisa juga hingga lebih dari 6 meter. 

Baca Juga: Kaya akan Manfaat, Ternyata Lipi Sebut Ada 100 Lebih Jenis Curcuma di Indonesia

Biasanya buaya ini memiliki bobot lebih dari 1000 Kg. Buaya ini disebut-sebut lebih besar dari  Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississippiensis). Ia juga memiliki penyebaran yang dikenal terluas di dunia.

Buaya muara tersebar di seluruh perairan dataran rendah dan perairan di daerah tropis seperti Asia Selatan, Asia Tenggara dan Austrasia (Indo-Australia). Untuk habitat favorit mereka yaitu perairan Indonesia dan Australia.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah