"Karena di tangan merekalah nasib bayi yang baru lahir maupun yang akan lahir ke depan," sambungnya.
Presiden meminta BKKBN menggunakan cara komunikasi yang kekinian dalam melakukan sosialisasi terkait program satu ini.
Baca Juga: Viral! Pengantin Pria Hilang Diduga Dibawa Makhluk Halus Kini Sudah Kembali, Begini Kisahnya
Antara lain program pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana kepada keluarga-keluarga muda yang berkarakter digital.
"Semuanya punya gawai, semuanya punya gadget, semuanya punya HP dan sering melihat HP, yang aktif di media sosial," tuturnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Sekretariat Kabinet pada Kamis, 28 Januari 2021.
"Oleh karena itu, metode komunikasi BKKBN juga harus berubah, harus berkarakter kekinian. Penyampaian-penyampaian informasi, gunakan media-media yang kekinian, sehingga sampai pesan itu ke sasaran yang kita inginkan," sambungnya.
Baca Juga: Donald Trump Ajukan Nyampres di 2024, Ketua Komite Nasional Republik Sebut Akan Netral
Tak kalah pentingnya, Presiden juga mengingatkan BBKBN untuk tidak hanya menyosialisasikan mengenai jumlah anak dan jarak antar kelahiran.
Akan tetapi, mengenai upaya membangun ketahanan keluarga secara utuh di berbagai bidang baik bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan anak, dan kebahagiaan keluarga
"Mulai dari penanganan gizi, kualitas sanitasi, kualitas lingkungan, akses pendidikan, kesehatan, sampai juga terjaganya sumber-sumber pendapatan adalah pilar kesejahteraan dan ketahanan keluarga setiap keluarga Indonesia," ujar Jokowi.