Moeldoko Diduga Ingin Kudeta AHY, Saiful Mujani: Segera Mundur dari KSP untuk Jaga Kehormatan Presiden

- 3 Februari 2021, 06:49 WIB
Pakar Politik sekaligus Pendiri SMRC, Saiful Mujani.
Pakar Politik sekaligus Pendiri SMRC, Saiful Mujani. /Instagram.com/@saiful_mujani/

PR BEKASI - Pakar Politik sekaligus Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani mengkritik Kepala Kantor Staf Pesiden (KSP) Moeldoko yang diduga ikut terlibat dalam upaya pengambilalihan paksa kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat.

Saiful Mujani menilai, sikap Moeldoko yang berusaha ikut campur dalam politik internal Partai Demokrat adalah sikap yang kasar.

"Wow, pejabat negara cawe-cawe (ikut membantu) politik internal partai orang. Kasar Pak Jenderal," kata Saiful Mujani, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @saiful_mujani, Rabu, 3 Februari 2021.

Baca Juga: Balas Kritikan Teddy Gusnaidi ke AHY, Yan Harahap: Orang yang Kuliahnya DO Sok Ngajarin Lulusan Terbaik

Menurutnya, jika Moeldoko ingin ikut campur dalam urusan internal Partai Demokrat, seharusnya Moeldoko gabung saja ke Partai Demokrat, bukannya malah memanfaatkan jabatannya sebagai Kepala KSP untuk kepentingan pribadi.

"Kalau Pak Moeldoko mau cawe-cawe dengan internal Demokrat, gabung aja dengan Demokrat. Pengaruhi kader-kader lainnya untuk ambil alih kepemimpinan Demokrat. Jangan pada posisi dengan jabatan Kepala KSP ikut cawe-cawe, konflik kepentingan," tutur Saiful Mujani.

Saiful Mujani lantas meminta Moeldoko untuk menjaga martabat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Sentil AHY Soal Isu Kudeta, Teddy Gusnaidi: Jadi Politisi Jangan Cengeng, Partai Bukan Perusahaan Keluarga!

"Jaga martabat Kantor Presiden dan Presiden yang dilayaninya," ujar Saiful Mujani.

Meski demkian, karena Moeldoko sudah terlanjur terseret dalam isu kudeta Partai Demokrat, maka Saiful Mujani meminta Moeldoko untuk mundur dari jabatannya demi menjaga kehormatan Presiden Jokowi.

"Tapi nasi sudah jadi bubur, langkah kesatria adalah Pak Moeldoko mengundurkan diri dari KSP untuk menjaga kehormatan Kantor Presiden dan Presiden sendiri," kata Saiful Mujani.

Baca Juga: Dituduh Memanfaatkan Betrand Peto, Sarwendah: Kami Tak Pernah Mengambil Sepeser pun Penghasilan Anak-anak

Apabila Moeldoko tak mundur dari jabatannya, Saiful Mujani meminta Moeldoko agar diberhentikan saja, daripada menggiring opini tidak sehat pada Jokowi.

"Kalau tak mengundurkan diri ya dimundurkan, daripada opini tak sehat bahwa Presiden intervensi internal partai orang," ujar Saiful Mujani.

Lebih lanjut, Saiful Mujani menjelaskan bahwa para Indonesianis di luar negeri sudah berkesimpulan bahwa di bawah kepemimpinan Jokowi mulai tubuh rezim otoritarianisme.

Baca Juga: Soroti Ramalan Hingga Kondisi Indonesia, Amien Rais: Saya Kira Bisa Sebabkan Runtuhnya Rezim yang Berkuasa

Saiful Mujani bahkan men-tag akun Indonesianis dari Australian National University, Marcus Mietzner untuk mengonfirmasi hal itu.

"Para Indonesianis di luar sudah berkesimpulan di bawah Presiden Jokowi otoritarianisme sudah kembali. Apakah mau mengonfirmasi kesimpulan itu? @MarcusMietzner," kata Saiful Mujani.

Sebelumnya, Moeldoko dengan tegas membantah dirinya ikut terlibat dalam upaya kudeta Partai Demokrat.

Baca Juga: Heran Isu Kudeta Partai Demokrat Malah Dikaitkan dengan Jokowi, Guntur Romli: Ini Pansos atau Licik?

Moeldoko bahkan meminta semua pihak untuk tak menyalahkan pihak Istana, apalagi sampai mengganggu Jokowi.

"Jangan dikit-dikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan, sekali lagi jangan dikit-dikit Istana, dan jangan ganggu Pak Jokowi. Karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP," tutur Moeldoko.***

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x