Karena itu ia kembali menegaskan bahwa AHY telah melakukan pola lama. Terhadap itu ia menilai cara itu merupakan hal yang menggelikan.
Baca Juga: 'Kupas Tuntas' Alasan Jokowi Abaikan Surat AHY Soal Kudeta, Cendekiawan NU: AHY Lupa Tulis
"Pola lama dipakai kembali. Cara-cara yang memuakkan dan menggelikan yaa.. Norak bin Nyata," kata Dewi Tanjung.
Lebih jauh dalam cuitan lainnya Dewi Tanjung memiliki pandangan bahwa kudeta umumnya terjadi pada sebuah negara dengan pengambilalihan paksa kepemimpinan atau pemerintahan.
"AHY & kader Demokrat paham enggak sih arti KUDETA ? Kudeta itu biasanya ditujukan pada kondisi sebuah negara yang mana terjadi pengambilalihan pemerintahan dengan paksa," kata Dewi Tanjung.
Baca Juga: Menhan Prabowo Mendadak Panggil Anies Baswedan, Wagub DKI Jakarta Buka Suara
Terkait dengan kudeta yang terjadi pada Partai Demokrat, disebutkan oleh Dewi Tanjung seharusnya dinamakan kisruh, bukan kudeta.
"Kalo pengambil alihan Ketum Partai dengan paksa itu namanya kisruh. AHY dan Kader Demokrat kudu (harus) belajar yang cerdas deh." katanya.***