PR BEKASI - Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyoroti cuitan dari penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang berisi ucapan duka cita terhadap kematian Ustaz Maaher.
Menurut Ferdinand Hutahaean, cuitan dari Novel Baswedan tersebut malah cenderung menyudutkan Polri terkait meninggalnya Ustaz Maaher di dalam rutan.
“Ini contoh komentar yg menyudutkan Polri soal kematian Maher,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Selasa, 9 Februari 2021.
Baca Juga: Yahya Zaini Optimistis Target Vaksinasi Covid-19 Indonesia dalam 15 Bulan Akan Rampung
Dirinya menambahkan, Novel Baswedan seakan-akan sedang membuat propaganda untuk membuat masyarakat rakyat terhadap kematian Ustaz Maaher yang dianggapnya tak wajar.
“Lbh kpd propaganda agar publik marah, dia bawa gelar ustad, pdhl semua sama didepan hukum,” katanya.
Ini contoh komentar yg menyudutkan Polri soal kematian Maher. Lbh kpd propaganda agar publik marah, dia bawa gelar ustad, pdhl semua sama didepan hukum.
Maher ditahan memiliki riwayat penyakit dan telah dirawat secara patut olh Polri. Publik hrs jauhi opini2 provokatif sprt ini. https://t.co/k1dE3XjVlI— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 9, 2021
Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean mengatakan Ustaz Maaher memang sudah mempunyai riwayat penyakit sebelum ditahan oleh kepolisian.