Network
PR BEKASI - Penggunaan masker sebagai bagian 3M yang mesti dijalankan masyarakat di masa pandemi ini umumnya telah dijalankan hampir seluruh pihak.
Namun begitu di lapangan, kendala terhadap masker diakui oleh pihak kepolisian masih ditemukan, terutama dari cara penggunaan masker yang keliru hingga jenis bahan masker yang dianggap kurang baik.
Seperti diketahui bahwa menggunakan masker selama beraktivitas harus dilakukan dengan posisi yang benar serta jenis yang tepat. Contohnya seperti menggunakan masker sesuai anjuran pemerintah yaitu menutupi hidung hingga dagu.
Baca Juga: Sosok Empat Serangkai Disorot, Rektor Unhan Singgung Peran Ulama dalam Cikal Bakal Terbentuknya TNI
Baca Juga: Bantah Din Syamsuddin Radikal, Gus Sahal: Dia Politisi yang Manfaatkan Segala Cara untuk Berkuasa
Baca Juga: Daerah Rumahnya di Jakarta Tidak Banjir, Jansen Sitindaon: Mantap Juga Gubernur Anies Baswedan
Menyoroti persoalan masker, Kapolresto Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan mengatakan bahwa beberapa kelompok masyarakat masih ditemukan kerap menggunakan masker kurang benar.
"Cara penggunaannya yang harus diperbaiki serta jenis masker yang mereka gunakan. Misalnya jenis masker medis, maka harus diganti setelah empat hingga delapan jam penggunaan," kata Erwin Kurniawan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 14 Februari 2021.
Dikatakan oleh Erwin bahwa dalam dua pekan terakhir program 'Jakarta Bermasker' saja masih ditemukan cara penggunaan masker yang belum sesuai aturan yang ditetapkan.
Disebutkan seperti yang dijumpai pada pedagang di pasar yang ditemukan kerap memakai masker dalam waktu berhari-hari dan tidak memperhatikan masa kedaluwarsanya.
Baca Juga: Heboh 'Banjir Darah' di Sampang Resahkan Warga, Polisi Buru Penyebar Hoaks: Dia Lari ke Surabaya
"Sementara masker punya masa kedaluwarsa yang berbeda-beda," kata Erwin Kurniawan.
Masyarakat sebetulnya dapat menggunakan 3 pilihan jenis masker, yaitu masker bedah, masker kain, dan masker N95.
Namun dari ketiga jenis masker, yang paling direkomendasikan adalah masker dengan tiga lapisan, yaitu hidrofilik seperti katun, kemudian dilapisi oleh dukungan kain yang bisa membantu alur pernapasan lebih optimal.
Untuk lapisan kedua tersebut bisa menggunakan bahan katun atau polyester.
Baca Juga: Sinetron Thailand Tampilkan Adegan Kekerasan dan Pelecehan Seksual, Miss Universe Ikut Beri Kecaman
Sementara itu untuk lapisan ketiga atau lapisan bagian terluar bisa menggunakan lapisan hidrofobik yang bersifat anti air, seperti terbuat dari material polypropylene.
Namun begitu untuk penggunaan masker yang dilakukan masyarakat, diakui Erwin untuk Jakarta Timur saja sudah mencapai sekira 90 persen.
"Semua hampir menggunakan masker. Kalau patuh, mereka mematuhi, di atas 90 persen," kata Erwin Kurniawan.***
