Network
PR BEKASI - CEO Cyber Indonesia, Muannas Alaidid, menanggapi twit dari Guru Besar FISIP UNAIR Henry Subiakto yang menyebut ada tokoh yang suka menuntut kebebasan pendapat tetapi ketika diberi kritik akan teriak kalau itu tidak demokratis.
Muannas Alaidid menyatakan kalau dua kondisi berbeda tersebut hanya sekadar "framing" dari tokoh yang bersangkutan.
Dikatakannya, kalau orang-orang yang suka teriak menuntut kebebasan pendapat tersebut tidak siap untuk berdemokrasi dan tidak kuat jika ada yang berbeda pendapat.
"Betul, framing aja itu prof, sebetulnya mereka juga enggak siap berdemokrasi dan nggak kuat untuk beda pendapat," cuit Muannas Alaidid, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadi @muannas_alaidid pada Rabu, 3 Maret 2021.
Baca Juga: Laga Uji Coba Timnas Indonesia U-23 vs PS Tira Persikabo Digelar Hari Ini, Rabu 3 Maret 2021
Baca Juga: PLN Akan Kembali Berikan Diskon Token Listrik Bulan Ini, Berikut Golongan yang Berhak Menerimanya
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Terdapat Miras Berlabel Halal MUI? Simak Faktanya
Betul, framing aja itu prof, sebetulnya mrk juga gak siap berdemokrasi dan gak kuat untuk beda pendapat. https://t.co/dLTUl2kA9A— Muannas Alaidid, SH, CTL (@muannas_alaidid) March 3, 2021
Sebelumnya, Henry Subiakto menyebut ada tokoh yang suka berteriak untuk menuntut kebebasan berpendapat.
"Ada tokoh yang suka teriak nuntut kebebasan berpendapat dan kebebasan mengkritik versi mereka," kata Henry Subiakto.
Akan tetapi ketika diberikan serangan balasan dalam bentuk kritik juga, orang-orang tersebut menyebutnya sebagai tindakan yang tidak demokratis dan menakutkan.
Dia pun mempertanyakan, lantas sebenarnya siapa yang tidak siap dalam menghadapi kebebasan berpendapat.
"Tapi saat dikritik balik dan diserang dengan pendapat-pendapat yang berbeda oleh kelompok lain, mereka teriak itu tidak demokratis dan menakutkan. Sebenarnya siap yang tidak siap menghadapi kebebasan berbicara," katanya.
Baca Juga: Terawang Kehidupan Sosok Arya Saloka, Berikut Pesan yang Disampaikan Mbak You
Cuitan dari Henry Subiakto juga ditanggapi oleh Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) Fadjroel Rachman.
Dia membagikan ulang cuitan Henry Subiakto dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga demokrasi konstitusional dengan cara memberikan kritik berbasis fakta.
"Yuk mari sama-sama kita jaga #DemokrasiKonstitusional dengan kritik berbasis fakta, (sangat disarankan) berbasis teori dan solusi," kicau Fadjroel Rachman.
Unggahan Henry Subiakto tersebut juga mendapat tanggapan dari banyak warganet.
Salah seorang dari mereka menyatakan kalau yang teriak menginginkan kebebasan adalah orang-orang yang dengan kasat mata, tidak memakai landasan atau atas dasar Pancasila.
Menurutnya, mereka mempunyai tujuan untuk mengganti falsafah negara Indonesia dengan ideologi yang sesuai dengan mereka, warganet tersebut meminta untuk mewaspadai kelompok itu.
Sementara warganet yang lain menyatakan jika menuding itu telunjuknya menghadap lawan.
"Menuding itu telunjuk menghadap lawan, 4 jari ke diri sendiri," kicau warganet tersebut.***
