PR BEKASI - Pengamat politik, Rocky Gerung, menyebut hanya ada dua soal yang melatarbelakangi munculnya wacana Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, disebut pantas untuk menjadi ketua KNPI.
Disampaikan Rocky Gerung, dua soal itu adalah urusan uang dan urusan percobaan untuk melihat potensi.
"Kalau urusan politik sudah jelas, sekarang tinggal dicari dasarnya apa. Seperti Moeldoko tiba-tiba jadi ketua Demokrat, entah dari mana tiba-tiba, itu sama saja dalam skala mikro," kata Rocky Gerung, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 16 Maret 2021.
Dilanjutkannya, Gibran Rakabuming tiba-tiba menjadi ketua KNPI, di belakang wacana tersebut terdapat sebuah desain besar untuk tetap mempertahankan nama seseorang beredar hingga 2024.
Baca Juga: Putus dengan yang Tunangan Bulenya, Cita Citata Akui Jalin Hubungan dengan Pengusaha
Dia menambahkan, setelah tiba-tiba menjadi ketua KNPI, akhirnya akan dicalonkan menjadi Gubernur pada 2022.
"Nanti 2022 Pak Jokowi tetapkan 'oke kita tetap lakukan Pilkada karena calonnya sudah ada'. Jadi soal-soal semacam itu, itu langgam yang sempurna dari seseorang untuk mempertahankan kedinastian," ujar Rocky Gerung.
Akan tetapi, persoalan tersebut dikatakannya tidak mau dianggap sebagai dinasti, karena itu ada upaya pencarian cara yang memutar kiri kanan.
Dia mengistilahkannya seperti menyelundupkan sesuatu yang tidak boleh ke dalam pesawat, sama saja dengan menyelundupkan durian ke dalam pesawat yang pada akhirnya bau durian akan tercium juga.
"Menyelundupkan duren lewat KNPI, lewat 3 periode, macam-macam cara itu. Seharusnya di survei sama Qodari yang lebih berguna, Gibran atau Bintang Emon sebetulnya," ucap Rocky Gerung.
Menurutnya jika Gibran Rakabuming memiliki potensi, sama halnya juga dengan Bintang Emon yang memiliki potensi.
Maka dia menyarankan untuk menyandingkan saja mereka berdua, karena dalam sebuah survei harus ada minimal dua variabel, yakni variabel dan konstanta.
Jika memang Gibran adalah konstanta maka dicari variabelnya, seperti Bintang Emon atau Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Ahok juga berpotensi jadi ketua KNPI, jadi kita sebutkan saja nama yang terlintas di kepala, kendati ngaco-ngaco supaya kita tahu bahwa tugas dari survei adalah memelihara suasana supaya terlihat ada kompetisi fair," kata Rocky Gerung.***