Jokowi-Prabowo Diusulkan Duet di 2024, Profesor dari Australia: Nanggung, Republik Diganti Kerajaan Saja?

- 17 Maret 2021, 07:15 WIB
Profesor Ariel Heryanto sindir usulan pasangan Jokowi-Prabowo Subianto di pemilu 2024.
Profesor Ariel Heryanto sindir usulan pasangan Jokowi-Prabowo Subianto di pemilu 2024. /Setkab

PR BEKASI - Profesor Emeritus dari Universitas Monash Australia Ariel Heryanto turut menanggapi pernyataan pengamat politik dari Indo Barometer Muhammad Qodari terkait pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Sebelumnya, Muhammad Qodari mengusulkan agar Presiden Joko Widodo berpasangan dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024 mendatang.

Menurut Muhammad Qodari, pasangan Jokowi-Prabowo Subianto dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 tersebut ditujukan untuk menghindari polarisasi pada masyarakat.

Tidak hanya itu, pasangan Jokowi-Prabowo, lanjut Muhammad Qodari, diusulkan dalam Pemilu 2024 lantaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra adalah dua partai yang besar saat ini.

Baca Juga: Informasi Pemadaman Listrik di Bekasi Hari Ini, Rabu, 17 Maret 2021, Wilayah Tambun Selatan Terdampak

Baca Juga: Ceritakan Pengalaman Saat Berada di Penjara, Lucinta Luna: Ada Klinik Kecantikan, Makanan Enak dan Bergizi

Baca Juga: Viral Aksi Abang Gojek Tolong Bule yang Kesakitan setelah Kecelakaan, Berbalas Acungan Jempol

PDIP dan Partai Gerindra, tambah Qodari, mampu mendapat 20 persen suara, sedangkan segi oposisi yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat tidak sampai 20 persen suara.

Untuk informasi, menurut hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada pemilu 2019, PDIP mendapat suara sebanyak 19,33 persen dan Gerindra sebanyak 12,57 persen.

Sementara itu, Partai Demokrat mendapat suara sebanyak 7,77 persen dan PKS mendapat suara 8,21 persen pada pemilu 2019.

Menanggapi hal tersebut, Ariel Heryanto menyampaikan argumentasinya dengan bahasa satir sebagai berikut.

"Ah, nanggung. Bagaimana kalau kita usul, Republik diganti kerajaan saja? Biar jadi makmur, aman, tentram, gemah ripah lohjinawi. Semua bahagia," kata Ariel Heryanto dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 17 Maret 2021.

 Baca Juga: Soal Isu Presiden 3 Periode, Arief Puyuono: Banyak yang Baper dan Kebakaran Jenggot

Selain itu, Ariel Heryanto juga kembali menyindir usulan Muhammad Qodari dengan satire sebagai berikut.

"Kalau ada yang nyinyir, kasih saja pidana penghinaan, hukum anti-subversi, anti-teroris, atau sebagainya," ujar Ariel Heryanto.

Perlu diketahui, isu masa jabatan presiden 3 periode menjadi perbincangan hangat usai dilontarkan oleh politisi senior Amien Rais.

"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama  meminta sidang istimewa MPR, yang mungkin satu, dua pasal yang katanya perlu diperbaiki. Kemudian, nanti akan ditawarkan hak presiden itu bisa dipilih tiga kali," tutur Amien Rais, dikutip dari kanal YouTube-nya.

Sementara itu, Presiden Jokowi telah membuat klarifikasi bahwa dirinya tidak memiliki niat dan minat untuk menjabat sebagai presiden 3 periode.

Baca Juga: Undang 27 Kepala Daerah se-Jabar, Ridwan Kamil Nyatakan Komitmen Berantas Korupsi

"Sikap saya terhadap konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode tidak berubah sampai detik ini. Saya sama sekali tidak memiliki niat, juga tidak berminat, untuk menjadi presiden tiga periode,” kata Jokowi, dikutip dari akun Instagram-nya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah