Bandingkan Rezim Jokowi dengan Soeharto Soal Impor Beras, Arief Poyuono: Impor Beras Itu Penting

- 26 Maret 2021, 16:56 WIB
Arief Poyuono setuju dengan impor beras lantaran menurutnya itu hal yang penting.
Arief Poyuono setuju dengan impor beras lantaran menurutnya itu hal yang penting. /Tangkap layar Mata Najwa/Trans7

Baca Juga: Menkes Janjikan Anak Muda Bisa Dapatkan Vaksin Lebih Awal, dengan Syarat-syarat Berikut

Baca Juga: Injak Gas dan Rem demi PEN, Jokowi: Hati-hati, Jangan Semua Sektor Ekonomi Dibuka Langsung

Secara gamblang, Arief Poyuono menjelaskan bahwa dirinya menilai bahwa impor beras merupakan hal yang penting.

Bahkan menurut Arief Poyuono, dirinya menyebut jika siapa pun menolak kebijakan impor beras, sama halnya dengan menginginkan jatuhnya Presiden Jokowi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Arief Poyuono dalam cuitan akun media sosial Twitter miliknya pada 25 Maret 2021.

"Covid 19 sebabkan mayoritas pendapatan masyarakat menurun," kata Arief Poyuono seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun @bumnbersatu pada 26 Maret 2021.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Jokowi Lebih Baik dari Sebelumnya, Cipta Panca: Asal Nguap Den

Baca Juga: Tak Ada Kabar, Ade Londok Saat Ini dalam Kondisi Kritis, Pihak Keluarga: Ini Tidak Mengada-ngada

"Kalo harga beras mahal yang rakyat bisa ngamuk ke @jokowi jadi impor beras itu penting, untuk beras jadi murah," ucap Arief Poyuono.

Lebih lanjut, Arief Poyuono juga menyinggung perihal jatuhnya Presiden Soeharto sebab harga sembako yang mahal karena masa krisis ekonomi.

"(Tahun) 97-98 Suharto jatuh karena sembako langka dan mahal di saat krisis ekonomi," kata Arief Poyuono menjelaskan.

Berkaca dari peristiwa tersebut, Arief Poyuono menuturkan, pihak yang menolak kebijakan impor beras berarti ingin melihat Jokowi jatuh seperti masa kepresidenan Soeharto.

"Yang nolak impor beras kepingin Jokowi jatuh," kata Arief Poyuono, sebagaimana diberitakan Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Dukung Impor Beras, Arief Poyuono: yang Nolak Ingin Jokowi Jatuh".

Sebagai mana yang telah diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjelaskan tidak ada impor beras ketika panen raya.

Saya jamin tidak ada impor ketika panen raya. Dan hari ini tidak ada beras impor yang menghancurkan harga petani," kata Mendag Lutfi.

Jadi hitungan saya stok akhir Bulog yang 800 ribu, dikurangi stok impor 300 ribu ton. Berarti stok itu tidak mencapai 500 ribu ton, ini yang paling rendah dalam sejarah Bulog," papar Mendag Lutfi.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Mendag Lutfi mengatakan, dirinya tidak akan melakukan impor beras ketika stok Bulog masih banyak.

"Jadi anda bisa tahu bagaimana rasanya hati saya. Kalau pengadaan Bulog di dalam masa panen ini berjalan dengan baik, saya tidak masalah kita tidak impor selama stok Bulog mencapai satu juta," tegas Mendag Lutfi.*** (Silmi Fadillah Meitasnia/Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com)

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x