Tegur Kafe karena Setel Musik Bersuara Keras hingga Dini Hari, Pelaku Aniaya Korban hingga Jarinya Putus

- 28 Maret 2021, 15:31 WIB
Jurnalis Bengkayang Kurnadi yang menjadi korban penganiayaan lantaran menegur kafe yang memutar musik keras di tengah malam.
Jurnalis Bengkayang Kurnadi yang menjadi korban penganiayaan lantaran menegur kafe yang memutar musik keras di tengah malam. /ANTARA/Wati./

"Saya juga ingatkan agar mereka tidak membuka kafe lewat dari jam 12 malam, dan itu sangat mengganggu apalagi dengan musik-musik yang nyaring," sambungnya.

Usai memberi teguran langsung, Kurnadi kembali kerumah.

Namun sekira jam 2 subuh, Kurnadi kembali lagi ke kafe itu karena kesal bahwa suara musik keras kafe masih mengganggu.

Baca Juga: Dukung Adanya Kelompok Oposisi di Indonesia, Pengamat: Penting Cegah Pemerintah Otoriter

"Saya itu hanya minta dikecilkan suara musiknya. Karena juga tidak diindahkan dan melewati batas waktu yang saya minta maka saya matikan stut listrik (KWH Meter) kafe itu," kata Kurnadi seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 28 Maret 2021.

Setengah jam usai Kurnadi melakukan itu, ia kemudian didatangi pelaku dan rekannya yang langsung melakukan penganiayaan.

"Saya matikan listriknya sekitar jam 2 pagi lah. Kalau pemiliknya keberatan kan pasti bertanya, ini tiba-tiba selang setengah jam yang datang justru pelaku dan kawan-kawannya menyerang saya, yang merupakan orang luar bukan pemilik kafe," kata Kurnadi.

Kini para pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian dan sedang dalam interogasi.

"Pelaku sudah diamankan, lagi interogasi guna dimintai keterangan serta ditindaklanjuti," kata Kasat Reskrim Polres Bengkayang AKP Antonius Trias Kuncorojati.

Sementara itu Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal ketika menjenguk Kurnadi di RS mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengecek izin operasional kafe.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x