Network
PR BEKASI - Indonesia tengah menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme.
Baru-baru ini aksi teror terjadi di Indonesia. Seperti insiden bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan yang terjadi pada beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Markas Besar (Mabes) Polri juga diserang oleh beberapa orang yang membawa senjata.
Baca Juga: KPK Setop Kasus Korupsi BLBI, Sherly Annavita: Akal Sehat dan Kesadaran Kita Bakal Sering Diuji
Sehingga, sejumlah pihak menyebutkan bahwa Indonesia darurat teroris.
Hal itu pun menjadi perhatian pemerintah dan sejumlah pihak terkait untuk membasmi perkembangan terorisme dan radikalisme di Tanah Air.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan hingga saat ini pihaknya telah mengamankan sebanyak 60 terduga teroris.
Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] Benarkah Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar adalah Mantan Polisi, Simak Faktanya
Baca Juga: Tabrakan Kapal Indramayu, SAR: Sulitnya Komunikasi jadi Penghambat
"Sampai dengan tadi malam kita telah mengamankan 60, dan hari masih terus kita kembangkan," kata Listyo saat meninjau pengamanan perayan paskah di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Minggu 4 April 2021.
Listyo mengungkapkan, puluhan terduga teroris tersebut diamankan di berbagai daerah, akan tetapinia tak merinci secara detail daerah mana yang dimaksud.
Baca Juga: Bawa Inter Milan Menang atas Bologna, Romelu Lukaku Catatkan Rekor Lagi Bersama Nerazzurri
Baca Juga: Bandingkan Perbedaan Nikahan Atta-Aurel dengan Putri Habib Rizieq, Haikal Hassan Sindir Jokowi
"Artinya sampai hari ini pengembangan terus dilakukan," ucapnya.
Menurut dia saat ini pihaknya akan terus berkomitmen memburu para terduga teroris lainnya, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Kapolri Sebut Total Terduga Teroris yang Diamankan Sebanyak 60 Orang".
"Jadi yang paling penting adalah bagaimana tim tetap bergerak ke lapangan bisa menekan agar jangan sampai lagi terjadi peristiwa ledakan," katanya.
Sebagaimana diketahui pengamanan sejumlah terduga teroris itu dilakukan menyusul insiden serangan bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, dan juga di Mabes Polri.*** (Muhammad Rizky Pradila/Pikiran-Rakyat.com)
