PR BEKASI - Paranormal Mbah Mijan turut menyoroti aksi ormas Forum Umat Islam (FUI) DPD Medan yang membubarkan secara paksa pertunjukan seni kuda lumping karena dinilai syirik.
Mbah Mijan lantas mengimbau, agar pihak-pihak yang belum paham tentang Islam, jangan menyalanggunkan ajaran Islam untuk menamai sebuah ormas.
"Ormas bubarkan kesenian kuda lumping secara paksa karena syirik! Sebaiknya, kalau belum paham tentang keagungan Islam, jangan disalahgunakan untuk menamai ormas," kata Mbah Mijan, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @mbah_mijan, Rabu, 7 April 2021.
Mbah Mijan lantas menyebut sebuah organisasi tidak lantas dibolehkan berbuat seenaknya, hanya karena memakai embel-embel nuansa Islam.
"Kalian pikir organisasi 'Tukang Judi' setelah di embel-embeli nuansa islami, jadi dibolehkan? Wong edan!," ujar Mbah Mijan.
Ormas Bubarkan Kesenian Kuda Lumping secara paksa karena syirik!
Sebaiknya, kalo belum paham tentang keagungan Islam, jangan jangan disalahgunakan untuk menamai ormas.
Kalian pikir organisasi "Tukang Judi" setelah di embel-embeli nuansa islami, jadi dibolehkan? Wong Edan! pic.twitter.com/TPULLXYmYo— Mbah Mijan (@mbah_mijan) April 7, 2021
Sebelumnya, viral sebuah video yang memperlihatkan sekelompok anggota ormas FUI DPD Medan membubarkan secara paksa pertunjukan kuda lumping di Jalan Merpati Medan pada Jumat, 2 April 2021 lalu.
Video pembubaran pertunjukan kuda lumping tersebut dibagikan oleh kanal YouTube Thohen Singobarong pada Selasa, 6 April 2021.
Dalam video tersebut, terlihat sekelompok anggota FUI DPD Medan membubarkan pertunjukan kuda lumping dengan cara yang kurang pantas.
Anggota FUI DPD Medan bersikeras membubarkan pertunjukan kuda lumping tersebut karena dinilai tidak mengantongi izin daerah setempat.
Tak hanya itu, ormas FUI Medan juga menilai, pertunjukan kuda lumping tersebut adalah perbuatan syirik, dan juga menyembah setan.
"Bubar, bubar, syirik, memuja setan ini," kata salah satu anggota FUI DPD Medan.
Mendengar hal itu, warga pun tak terima dan berusaha membela diri agar pertunjukan tersebut tidak dibubarkan.
"Ini kan cuma hiburan warga setempat. Aku warga sini. Ini cuma pesta," kata seorang wanita yang beradu argumen dengan anggota FUI Medan.
Seolah tak tahan argumennya terus didebat oleh wanita tersebut, seorang anggota FUI Medan nekat melepas masker yang dikenakannya dan meludahi wanita tersebut.
Akibatnya, kericuhan pun tak bisa dihindari, perseteruan antara warga setempat dan anggota FUI Medan pun semakin memanas.***