BMKG Beberkan 8 Fakta Gempa Selatan Malang, Daryono BMKG : Ini Alarm untuk Kita Semua

- 10 April 2021, 21:25 WIB
Titik Gempa Selatan Malang, Jawa Timur.
Titik Gempa Selatan Malang, Jawa Timur. /Instagram.com/@drdaryono/

PR BEKASI - Gempa berkekuatan 6.7 magnitudo mengguncang Jawa Timur yang berjarak 90 km dari Barat Daya pusat kota di Kabupaten Malang.

BMKG mengungkapkan gempa itu terjadi pada pukul 14.00.15 WIB, Sabtu, 10 April 2021. Dengan pusat gempa berjarak 25 km dari permukaan laut,

menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, (BMKG), gempa yang berada di Jawa Timur tidak berpotensi terjadi tsunami.

Baca Juga: Geram Lihat Sikap Celine dan Vicky Saat Mabuk Bareng, Kalina: Sampai Mau Dipeluk dan Dicium Sama Suami Orang

Terkait hal itu Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, (BMKG), Dr Daryono mengungkapkan 8 fakta dan beberkan pernyataan tentang gempa yang terjadi di selatan Jawa Timur, pada Sabtu, 10 April 2021.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @daryonobmkg, berikut 8 fakta yang diungkapkan oleh Dr Daryono mengenai gempa yang terjadi di Selatan Jawa Timur berjarak 90 km dari Barat Daya pusat kota di Kabupaten Malang.

1. Gempa ini terjadi pada siang hari pukul 14.00.16 WIB, memiliki magnitudo 6,1 dengan episenter terletak di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Malang, Jawa Timur, pada kedalaman 80 km.

Baca Juga: Sebut Politik Sering Bawa Perasaan, Anies Baswedan: Jika Gagal Rawat Demokrasi, Masyarakat Tak Tenang

2. Gempa selatan Malang ini bukan termasuk Gempa Megathrust, tetapi Gempa Menengah di Zona Beniof, karena deformasi atau patahan batuan yang terjadi berada pada slab lempeng Indo-Australia yang menunjam dan tersubduksi menukik ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.

3. Mekanisme sumber gempa ini berupa pergerakan sesar naik (thrust fault). Mekanisme sumber sesar naik ini sebenarnya sensitif terhadap potensi tsunami, namun patut disyukuri bahwa gempa ini berada di kedalaman menengah dan dengan magnitudo 6,1 sehingga tidak cukup kuat untuk mengganggu kolom air laut, sehingga gempa ini tidak berpotensi tsunami.

4. Dampak gempa ini mencapai skala intensitas maksimum V-VI MMI (dalam peta tingkat guncangan berwarna kuning) sehingga gempa ini berpotensi merusak. Estimasi peta tingkat guncangan BMKG yang dikeluarkan 15 menit setelah gempa cukup akurat dan ternyata benar gempa ini banyak menimbulkan kerusakan bangunan rumah.

Baca Juga: TNI-Polri Akan Patroli Gabungan dalam Rangka Antisipasi Terorisme Selama Bulan Ramadhan

5. Gempa ini memiliki spektrum guncangan yang luas yang dirasakan hingga daerah Banjarnegara di barat dan Bali di timur. Adanya spektrum guncangan yang luas ini berkaitan dengan hiposenter gempanya yang cukup dalam.

6. Hasil monitoring BMKG hingga sore ini menunjukkan telah terjadi 3 kali gempa gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan kecil kurang dari magnitudo 4,0 yang tidak berdampak dan tidak dirasakan.

7. Gempa selatan Malang ini kemungkinan sangat kecil untuk dapat memicu aktifnya gunungapi, kecuali gunungapi tersebut memang sedang aktif. Jika gunungapi sedang tidak aktif maka gempa tektonik akan sulit mempengaruhi aktivitas vulkanisme.

Baca Juga: Detik-detik Bea Cukai Hancurkan Ratusan IPhone Ilegal Viral di Media Sosial, Warganet: Sayang Banget

8. Zona gempa selatan Malang merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi gempa dirasakan, Catatan sejarah gempa menunjukkan bahwa Gempa Selatan Malang M6,1 ini berdekatan pusat gempa merusak Jawa Timur yang terjadi pada masa lalu, pada tahun 1896, 1937, 1962. 1963 dan 1972.

Selain membeberkan 8 fakta Dr Daryono juga memberikan pernyataan tentang gempa Selatan malang

Hal itu di tulis di akun Instagramnya @daryonobmkg, ia mengatakan bahwa gempa Selatan malang menjadi alarm untuk kita semua akan ancaman gempa lebih besar yang sudah didengungkan oleh para ahli gempa

"Gempa Selatan malang yang destruktif merupakan alarm untuk kita semua bahwa ancaman sumber gempa subduksi lempeng selatan jawa yang selama ini didengungkan oleh para ahli gempa adalah benar." kata Dr Daryono di akun Instagram miliknya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: BMKG Instagram @daryonobmkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x