Herman Khaeron Sebut Ironi Jika Pemerintah Menggebu-gebu Bangun Bukit Algoritma, Mengapa?

- 21 April 2021, 16:59 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyebut pembangunan Bukit Algoritma adalah sebuah ironi.
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyebut pembangunan Bukit Algoritma adalah sebuah ironi. /hermankhaeron.info.

Berbagai pro dan kontra terhadap mega proyek tersebut dilontarkan oleh berbagai pihak.

Bukit Algoritma sendiri digadang-gadang nantinya akan menjadi seperti Silicon Valley yang ada di Amerika Serikat.

Baca Juga: Ungkap Sosok Hilmar Farid, Fadli Zon: Ia Tak Akui PKI Lakukan Kudeta, Malah Anggap sebagai Korban

Sebagai Informasi, Silicon Valley merupakan kawasan pusat teknologi global berbagai perusahaan besar seperti Google, Apple, Facebook, dan lainnya di Amerika Serikat.

PT Kiniku Bintang Raya selaku penanggung jawab proyek, menunjuk PT Amarta Karya (AMKA) sebagai mitra infrastruktur dalam pembangunan Bukit Algoritma tersebut.

Akan dibangun di atas lahan seluas 888 hektare, Bukit Algoritma diharapkan menjadi pusat teknologi dan inovasi di Indonesia.

Baca Juga: Lalu Muhammad Zohri, Atlet Indonesia yang Masuk Daftar Bergengsi Majalah Forbes

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh ketua pelaksana Kiniku Bintang Raya Budiman Sudjatmiko dalam acara penandatanganan Pekerjaan Pengembangan Rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Jakarta, Jumat, 9 April 2021.

“Kelak Kawasan ini akan menjadi salah satu pusat untuk pengembangan inovasi dan teknologi tahap lanjut,” ujar Budiman Sudjatmiko.

“Semisal kecerdasan buatan, robotik, drone, hingga panel surya untuk energi yang bersih dan ramah lingkungan,” sambungnya.

Nantinya, nilai anggaran dari proyek Bukit Algoritma tersebut akan mencapai angka 1 miliar euro atau setara Rp18 triliun.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x