Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono menjelaskan, latihan dimulai sekitar 2.30 Wita.
Lalu pada 03.00 Wita, kapal buatan Jerman ini izin menyelam pada kedalaman 13 meter untuk persiapan menembak torpedo.
Sesuai prosedur dalam penembakan tersebut kapal selam didampingi sea rider penjejak yang di dalamnya ada Kopaska. Nantinya jika torpedo meluncur, maka sea rider akan mengikuti.
Saat itu, geladak haluan dan conning tower masih terlihat oleh tim penjejak dalam jarak 50 meter.
Baca Juga: Lowongan Kerja April 2021 Bank Indonesia: 7 Posisi Ini Butuh Anda, Cek Syaratnya
Sekitar 3.30 Wita, KRI lain yang terlibat latihan memeriksa torpedo warning dan dalam hal ini unsur lain sudah persiapan torpedo meluncur.
Namun sekitar 3.46 Wita, sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 perlahan mulai menyelam dan tak terlihat.***