Media Asing Sebut AS akan Jual Kapal Patroli Bersejarah ke Indonesia tetapi Tuai Kontroversi

- 30 April 2021, 15:01 WIB
Kapal The U.S. Coast Guard maritim kelas US Coast Guard Legend USCGC Bertholf (WMSL 750) akan dijual ke Indonesia.
Kapal The U.S. Coast Guard maritim kelas US Coast Guard Legend USCGC Bertholf (WMSL 750) akan dijual ke Indonesia. /REUTERS

PR BEKASI – Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana menjual Kapal Patroli Militer Bersejarah miliknya kepada Indonesia.

Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita South China Morning Post dan Asia One dalam artikel berjudul "US plan to sell Indonesia a patrol boat used after 9/11 attacks sparks controversy".

Namun, rencana penjualan itu menuai kontroversi di dalam negeri AS sendiri pasalnya kapal patroli tersebut dinilai bersejarah karena sempat digunakan untuk mengevakuasi korban serangan 9/11 terjadi di Manhattan AS.

Para pegiat di AS berpendapat bahwa kapal itu seharusnya berada di museum dan bukan dijual ke Indonesia sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Jumat, 30 April 2021.

Baca Juga: Patungan Beli Kapal Selam Capai Rp1 Miliar dalam 3 Hari, Prabowo: Perlu Waktu 41 Tahun, Tetap Semangat!

Penjualan yang direncanakan mencerminkan komitmen Washington untuk membangun kemampuan maritim negara-negara Asia Tenggara untuk melawan China di kawasan itu, tetapi menurut para ahli di sana menyarankan Indonesia mungkin lebih baik membeli kapal baru daripada kapal AS yang telah dinonaktifkan.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS pada Jumat, 2 April 2021 secara resmi memberi tahu Kongres tentang rencananya untuk menjual Kapal Penjaga Pantai Adak dan Aquidneck ke Indonesia dengan harga yang dirahasiakan.

Kapal Adak digunakan dalam evakuasi sekitar 500.000 orang dari Lower Manhattan setelah serangan 11 September di New York. Kapal setinggi 110 kaki itu juga merupakan salah satu dari empat kapal patroli yang dikerahkan ke Irak selama invasi pimpinan AS.

Kapal tersebut akan ditawarkan secara resmi bulan depan, 30 hari setelah Kongres diberitahu.

Baca Juga: 2 WN India Ditangkap Polda Metro Jaya setelah jadi Buron Kasus Mafia Karantina

Dalam pernyataannya kepada The New York Post, Coast Guard mengatakan keputusan pemindahan kapal patroli ke Indonesia dilakukan "untuk mencapai kepentingan keamanan nasional AS" dan telah berkoordinasi dengan TNI AL sejak Februari.

Saat dikonfirmasi SCMP, juru bicara Angkatan Laut Indonesia mengatakan tidak segera menanggapi permintaan komentar. Seorang pejabat dari Humas Angkatan Laut mengatakan dia tidak mengetahui rencana tersebut.

Aan Kurnia, Kepala Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamla), kepada This Week in Asia mengatakan belum memantau rencana Indonesia membeli kapal patroli dari AS.

"Kami akan meningkatkan armada penjaga pantai dengan kapal-kapal baru," katanya melalui pesan singkat.

Baca Juga: Konsumsi 5 Jenis Buah dan Sayur ini agar Tubuh Merasa Kenyang Lebih Lama ketika Berpuasa

Bersama Angkatan Laut dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Bakamla adalah salah satu lembaga yang bertugas memantau garis pantai Indonesia yang sangat luas, yang membentang lebih dari 95.000 km.

Bakamla saat ini memiliki 10 kapal patroli tetapi Aan tahun lalu mengatakan badan tersebut membutuhkan setidaknya 67 kapal lagi untuk menjaga perairan Indonesia dengan baik.

Diketahui penjualan kapal patroli ke Indonesia sejalan dengan strategi Indo-Pasifik pemerintahan Biden untuk melibatkan sekutu Asia guna menghadapi pengaruh dan ketegasan China yang semakin meningkat.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Asia One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah