"Uang sebesar itu lebih bermanfaat dan berkan apabila diberikan kepada rakyat miskin dan anak putus sekolah," kata Ricky Kurniawan dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Beksi.com pada Minggu, 9 Mei 2021.
Sementara itu, Jusuf Kalla (JK) sebelumnya sempat mengatakan bahwa buzzer sengaja dibayar untuk mem-bully siapapun yang mengkritik pemerintah.
JK menerangkan awalnya buzzer dihadirkan hanya untuk kepentingan kampaye pemilu yang bertugas menyebarkan hal positif kandidat yang didukungnya.
Setelah masa kampanye selesai, seharusnya tugas buzzer ini juga berakhir.
Akan tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Ada pihak yang menjadikan buzzer sebagai kelompok yang terus dipelihara.***