Siswi SMA dI Bengkulu Dikeluarkan dari Sekolah karena Hina Palestina, Komisioner HAM: Kita Sudah Sekejam Itu?

- 20 Mei 2021, 15:29 WIB
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara komentar dikeluarkannya siswi SMA dari sekolah karena hina Palestina./ANTARA/Nur Imansyah
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara komentar dikeluarkannya siswi SMA dari sekolah karena hina Palestina./ANTARA/Nur Imansyah /

PR BEKASI – Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara prihatin dengan kejadian yang menimpa siswi di Bengkulu. 

Siswi di Bengkulu itu dikeluarkan dari sekolah karena dianggap menghina Palestina.

Beka Ulung Hapsara menyoroti proses hukum yang berlaku di negeri ini sekarang. 

Hal tersebut diungkapan Beka Ulung Hapsara melalui cuitan di Twitter @Bekahapsara pada Rabu, 19 Mei 2021.

Baca Juga: Siswa SD, SMP, dan SMA Bisa Dapat Bansos Uang Tunai, Segera Cek Nama di Kemensos.go.id

"Barusan nonton berita soal siswi di Bengkulu yang dikeluarkan karena dianggap menghina Palestina di Sosmed,” kata Beka Ulung Hapsara dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter-nya. 

“Sekarang menghadapi proses hukum juga di polres,” ujarnya melanjutkan. 

Beka Ulung Hapsara menilai apakah hukum di negeri ini sudah sangat kejam, menghukum sesuatu yang sebenarnya masih bisa diluruskan. 

“Berpikir keras, apakah kita sudah sekejam itu, menghukum untuk sesuatu yang sebenarnya bisa diluruskan,” ucap Beka Ulung Hapsara.

Baca Juga: Kirimkan Surat, Karyawan Yahudi di Google Minta CEO Sundar Pichai Kutuk Serangan Israel ke Palestina

Lantas, Beka Ulung Hapsara teringat perkataan dari tokoh pendidikan Brasil, Paulo Freire. 

Beka Ulung Hapsara menyebutkan Paulo Freire pernah berkata bahwa pendidikan adalah praktek pembebasan. 

“Sarana peserta didik menemu kenali potensi diri dan membuatnya bermanfaat untuk lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga: Moussa Abu Marzouk Yakini Upaya Agar Dilakukannya Gencatan Senjata Israel-Palestina Akan Berhasil

“Bukan tempat penghukuman dan sarana untuk mencekoki peserta didik dengan ketakutan-ketakutan,” tuturnya melanjutkan.

Beka Ulung Hapsara pun menyampaikan ketika membela Palestina atau saudara-saudara lain atas nama kemanusian. 

“Tetapi kita sendiri juga yang mematikan kemanusiaan kita ketika ada yang beda,” tuturnya. 

“Kemanusiaan macam apa yang sedang kita pupuk dan pertontonkan?” sambungnya. 

Baca Juga: Sebut yang Tak Peduli Palestina Sama dengan Bermaksiat, Felix Siauw: yang Seperti Itu Diazab Duluan

Sebagai informasi, MS (19) pelajar kelas II SMA di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu dikeluarkan dari sekolahnya akibat ujaran kebencian menghina Palestina lewat media sosial TikTok-nya.

“Keputusan ini diambil setelah pihak sekolah mengevaluasi tata tertib sekolah dan pelanggaran MS dan hasilnya yang bersangkutan sudah melampaui ketentuan,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Bengkulu Tengah, Adang Parlindungan, Rabu, 19 Mei 2021 dikutip dari Antara. 

Ia mengatakan keputusan itu merupakan jalan keluar yang telah disepakati bersama antara pihak sekolah, orang tua MS dan sejumlah pihak terkait yang dimediasi kepolisian dan sejumlah tokoh masyarakat. 

MS sendiri telah menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya yang dianggap menghina Palestina.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @Bekahapsara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x