Enggan Didesak Cium Bendera Merah Putih dan Tak Serukan Khilafah, Felix Siauw: Syahadat pun Saya Gak Mau

- 25 Mei 2021, 16:05 WIB
Felix Siauw enggan didesak cium bendera Merah Putih dan tak serukan Khilafah.
Felix Siauw enggan didesak cium bendera Merah Putih dan tak serukan Khilafah. /Instagram/@felixsiauw

PR BEKASI - Pendakwah Felix Siauw mengaku sering mendapat persekusi usai mendapat label sebagai tokoh radikal.

Bentuk persekusi tersebut, ungkap Felix Siauw, adalah dilarang berdakwah di masjid-masjid oleh organisasi masyarakat (ormas).

Pengakuan tersebut disampaikan Felix Siauw dalam kanal YouTube Karni Ilyas dengan tajuk 'Ustadz Felix Siauw Radikal?'.

Baca Juga: Sebut yang Tak Peduli Palestina Sama dengan Bermaksiat, Felix Siauw: yang Seperti Itu Diazab Duluan

Ormas tersebut, lanjut Felix Siauw, membolehkan Felix Siauw berdakwah kembali dengan 3 syarat sebagai berikut.

"Felix Siauw boleh untuk memberikan kajian di masjid dengan 3 syarat oleh ormas. Pertama, harus hormat dan mencium bendera merah putih.

"Kedua, harus keluar dari Hizbut Tahrir dan tidak mendakwahkan lagi khilafah. Ketiga, menyatakan sumpah setia kepada NKRI," ujar Felix Siauw.

Baca Juga: Semprot Kelompok yang Permasalahkan Bantuan ke Palestina, Felix Siauw: Orang Maksiat Aja Gak Banyak Nanya

Felix Siauw mengatakan, dirinya enggan mengabulkan syarat-syarat yang diajukan ormas tersebut lantaran dirinya tidak bermasalah seperti yang dituduhkan.

"Saya bilang sama mereka, 'kalau Anda bahkan suruh saya bersyahadat pun saya gak mau'.
 
"Dengan melakukan itu, berarti kita mengamini bahwa kita bermasalah seperti yang mereka tuduhkan," tutur Felix Siauw, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 25 Mei 2021.

Baca Juga: Harusnya Palestina Damai Saja Tak Perlu Melawan, Felix Siauw: Orang Yahudi Cuman Ngerti Bahasa Fisik

Selain itu, Felix Siauw juga mengaku dirinya mendapat label sebagai tokoh radikal semenjak tahun 2016.

"Saya dakwah sejak saya masuk Islam tahun 2002. Tahun 2002 sampai 2016 itu gak ada yang bilang saya radikal. Baru tahun 2016-2018, baru bilang Felix Siauw radikal," ujar Felix Siauw.

Dampak dari labelisasi tokoh radikal yang dialami, tambah Felix Siauw, adalah framing-framing negatif dan persekusi.

Baca Juga: Bongkar Sejarah Palestina dan Israel, Felix Siauw: Inggris, Amerika, dan PBB Akan Terus Dukung Israel

"Yang saya alami, pertama persekusi secara fisik. Kemudian, framing-framing negatif secara tidak langsung," ucap Felix Siauw.

Walaupun demikian, Felix Siauw mengaku tidak ada masalah dengan labelisasi sebagai tokoh radikal.

"Apapun yang dilabelkan kita tidak bisa lepas dari anggapan orang lain, tapi bagi saya selama bisa melanjutkan dakwah itu sesuatu yang baik saya pikir. Jadi, gak ada masalah," kata Felis Siauw.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x