Menurut Zulkifli Hasan, aspek keimanan seseorang tak bisa diintervensi oleh siapa pun. Hal itu sesuai dengan QS. Al Kafirun ayat 6 yang berbunyi, 'lakum dinukum waliyadin', yang artinya bagimu agamamu dan bagiku agamaku.
"Indonesia sebagai bangsa yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa sangat menghargai prinsip ini," ujar Zulkifli Hasan.
Terkait munculnya fitnah terhadap UAH soal donasi Palestina, Zulkifli Hasan mengaku sedih, karena hal itu justru memperkeruh situasi di Indonesia.
"Sebagai Pimpinan MPR RI, saya sedih melihat semua ini, upaya fitnah dan framing jahat ini memperkeruh situasi berbangsa dan bernegara kita, bahkan berpotensi memecah belah persatuan," kata Zulkifli Hasan.
Oleh karena itu, Zulkifli Hasan mengimbau agar timbulnya fitnah terhadap UAH tersebut menjadi momentum untuk memerangi mereka yang gemar memecah belah bangsa dengan narasi kebencian.
"Jangan benturkan negara dengan Islam. Saya tahu betul pemerintah, juga Presiden Jokowi, dekat dan peduli pada Islam. Buktinya Wapres kita mantan Ketua MUI dan Rois Suriah NU, Menkopolhukamnya cendekiawan NU, dan Menko PMK tokoh Muhammadiyah, dan lainnya," tutur Zulkifli Hasan.
"Pihak-pihak yang ‘over acting’ membentur-benturkan pemerintah dengan kelompok tertentu, seolah-olah ada pengkotak-kotakan, terus merawat pembelahan, harus kita hentikan bersama-sama," sambungnya.
Zulkifli Hasan pun mengatakan bahwa dirinya telah menyerahkan donasi Palestina sebesar Rp 3,7 miliar melalui UAH, untuk menunjukkan bahwa pihaknya percaya UAH adalah sosok yang amanah dan sudah menjalankan semua prosedur dengan baik.