PR BEKASI – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban menyoroti situasi terkini pandemi Covid-19 di Indonesia.
Terkait lonjakan Covid-19 akhir-akhir ini, Zubairi Djoerban meminta seluruh pihak tidak saling merendahkan satu sama lain, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Zubairi Djoerban menilai bahwa saling merendahkan tidak akan menghentikan penyebaran Covid-19.
Menurut Zubairi Djoerban melawan penyebaran Covid-19 harus dilakukan secara bersama-sama, dan menjauhi agitasi politik.
Baca Juga: Khawatir Pandemi Semakin Ekstrem, Prefesor Zubairi Usulkan Indonesia Lockdown Dua Pekan
Hal tersebut disampaikan Zubairi Djoerban melalui cuitan di akun Twitternya @ProfesorZubairi.
“Kita harus lawan pandemi ini bersama-sama. Jauhi agitasi politik, apalagi merendahkan dengan kata-kata seperti herd stupidity, baik untuk pemerintah atau masyarakat,” kata Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitternya, Selasa, 22 Juni 2021.
“Merendahkan pihak lain bukan sebuah jalan dan tidak akan juga menghentikan penularan Covid-19 yang makin tinggi,” ujar Zubairi Djoerban melanjutkan.
Diberitakan sebelumnya, Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menyebutkan bahwa Indonesia sudah lama dalam kondisi herd stupidity atau kebodohan komunal atas pandemi Covid-19.
Pandu Riono menjelaskan, kondisi herd stupidity terjadi karena masyarakat maupun pemerintah melakukan kebodohan komunal yang memicu lonjakan kasus Covid-19.
“Indonesia sudah lama dalam kondisi "Herd Stupidity". Perilaku manusianya yang dorong replikasi virus , memperbanyak diri dan berubah menjadi lebih mudah menular,” kata Pandu Riono sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @drpriono1, Senin, 21 Juni 2021.
Pandu Riono menilai pemerintah tidak tegas dalam menangani pandemi Covid-19.
Kebijakan tidak tegas itu tercermin dari kebijakan larangan mudik beberapa waktu lalu.
Di satu sisi pun, masyarakat tidak peduli dan abai dalam menegakkan protokol kesehatan.
“Manusia yang mendapat amanah jadi pejabat dan manusia-manusia lain yang tidak berperilaku 5M dan enggan divaksinasi,” ucap Pandu Riono melanjutkan.
Merujuk data covid.go.id, secara nasional kasus positif covid-19 per 21 Juni 2021 mencapai 2.004.445. Pada hari tersebut terjadi penambahan sebanyak 14.536 kasus.
Penambahan kasus tersebut lebih tinggi dari hari sebelumnya yang mencapai 13.737 kasus.***