Indonesia Disebut Sudah ‘Herd Stupidity’ Atasi Covid-19, Zubairi Djoerban: Stop Merendahkan

- 22 Juni 2021, 07:16 WIB
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Profesor Zubairi Djoerban minta stop merendahkan soroti Indonesia disebut sudah Heard Stupidity atasi Covid-19
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Profesor Zubairi Djoerban minta stop merendahkan soroti Indonesia disebut sudah Heard Stupidity atasi Covid-19 /Instagram/@profesorzubairi


PR BEKASI – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban menyoroti situasi terkini pandemi Covid-19 di Indonesia.

Terkait lonjakan Covid-19 akhir-akhir ini, Zubairi Djoerban meminta seluruh pihak tidak saling merendahkan satu sama lain, baik dari pemerintah maupun masyarakat.

Zubairi Djoerban menilai bahwa saling merendahkan tidak akan menghentikan penyebaran Covid-19.

Menurut Zubairi Djoerban melawan penyebaran Covid-19 harus dilakukan secara bersama-sama, dan menjauhi agitasi politik.

Baca Juga: Khawatir Pandemi Semakin Ekstrem, Prefesor Zubairi Usulkan Indonesia Lockdown Dua Pekan

Hal tersebut disampaikan Zubairi Djoerban melalui cuitan di akun Twitternya @ProfesorZubairi.

Kita harus lawan pandemi ini bersama-sama. Jauhi agitasi politik, apalagi merendahkan dengan kata-kata seperti herd stupidity, baik untuk pemerintah atau masyarakat,” kata Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitternya, Selasa, 22 Juni 2021.

Merendahkan pihak lain bukan sebuah jalan dan tidak akan juga menghentikan penularan Covid-19 yang makin tinggi,” ujar Zubairi Djoerban melanjutkan.

 

Twitter/@ProfesorZubairi

 

Diberitakan sebelumnya, Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menyebutkan bahwa Indonesia sudah lama dalam kondisi herd stupidity atau kebodohan komunal atas pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ingatkan Bahaya jika Anak-Anak Terpapar Covid-19, Zubairi Djoerban: Komplikasi Serius Hingga Kematian

Pandu Riono menjelaskan, kondisi herd stupidity terjadi karena masyarakat maupun pemerintah melakukan kebodohan komunal yang memicu lonjakan kasus Covid-19.

Indonesia sudah lama dalam kondisi "Herd Stupidity". Perilaku manusianya yang dorong replikasi virus , memperbanyak diri dan berubah menjadi lebih mudah menular,” kata Pandu Riono sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @drpriono1, Senin, 21 Juni 2021.

Pandu Riono menilai pemerintah tidak tegas dalam menangani pandemi Covid-19.

Kebijakan tidak tegas itu tercermin dari kebijakan larangan mudik beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Baru Tahu Sisi Lain Cinta Laura dari Stafnya, Zubairi Djoerban Salut dan Beri Pujian: Jauh dari Arogan

Di satu sisi pun, masyarakat tidak peduli dan abai dalam menegakkan protokol kesehatan.

Manusia yang mendapat amanah jadi pejabat dan manusia-manusia lain yang tidak berperilaku 5M dan enggan divaksinasi,” ucap Pandu Riono melanjutkan.

Merujuk data covid.go.id, secara nasional kasus positif covid-19 per 21 Juni 2021 mencapai 2.004.445. Pada hari tersebut terjadi penambahan sebanyak 14.536 kasus.

Penambahan kasus tersebut lebih tinggi dari hari sebelumnya yang mencapai 13.737 kasus.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x