Beredar Kabar Masker untuk Nakes Dipalsukan, dr. Eva Chaniago: Indahnya Negeriku

- 26 Juni 2021, 22:02 WIB
dr. Eva Chaniago membagikan kabar dan potret adanya peredaran masker palsu yang tidak sesuai standar untuk tenaga kesehatan.
dr. Eva Chaniago membagikan kabar dan potret adanya peredaran masker palsu yang tidak sesuai standar untuk tenaga kesehatan. /Twitter/@__Sridiana_3va

PR BEKASI – Masker medis menjadi barang wajib yang perlu dikenakan tenaga kesehatan (nakes) ketika menangani pasien Covid-19.

Masker tersebut berfungsi untuk mencegah infeksi atau penularan Covid-19 karena memiliki lapisan yang mampu menghalau percikan air liar.

Namun di tengah pentingnya fungsi masker medis bagi nakes, ada saja oknum yang memalsukan masker medis.

Baca Juga: Tolak Buka Masker, Hotman Paris Akui Kehilangan Program TV dan Rugi Puluhan Juta Setiap Malam 

Seperti yang dikabarkan oleh dokter spesialis paru, dr. Eva Chaniago.

dr. Eva Chaniago mengutuk oknum yang oknum yang memanfaatkan waban Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Eva Chaniago melalui cuitan di akun Twitternya @__Sridiana_3va.

“Kelakuan biadab para Oknum yang memanfaatkan wabah Covid,” kata dr. Eva Chaniago, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitternya, Sabtu, 26 Juni 2021.

Baca Juga: Viral! Pemuda di Taiwan Nekat Ganti Masker Pakai Sepatu di Tempat Umum, Netizen: Baunya Gimana? 

dr. Eva Chaniago menjelaskan bahwa masker palsu tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.

“Masker buat nakes juga dipalsukan sehingga tidak sesuai standar. Keamanannya jelas tidak bisa dipertanggungjawabkan,” kata Eva Chaniago.

Eva Chaniago turut membagikan gambar masker palsu tersebut.

Dari gambar tersebut terlihat bahan yang digunakan tipis. Bahkan tali pengikatnya diikatkan hanya dengan staples.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Menumpuk di Wisma Atlet, dr Tompi: Bukan Menakut-nakuti tapi Tolong Pakai Masker

Eva Chaniago menjelaskan bahwa masker palsu itu tidak terjamin keamanannya. Padahal masker medis bisa dipakai sampai 7 hari.

“Masker dah tipis, mudah putus juga, padahal kita harus pakai untuk 3-7 hari. Indahnya negeriku,” tutur Eva Chaniago.

Sebagai informasi, masker medis dibedakan menjadi dua jenis yakni masker bedah dan masker respirator.

Masker bedah atau surgical mask adalah jenis masker sekali pakai yang kerap dipakai oleh para nakes ketika bertugas.

Baca Juga: Virus Corona Dinilai Sudah Terpapar Politik, Dr. Eva: Satunya Dikejar bak Teroris, Satunya Direstui Paduka 

Masker bedah efektif pilihan untuk mencegah penyebaran virus Corona karena memiliki lapisan yang mampu menghalau percikan air liur.

Mayoritas masker bedah terdiri dari 3 lapisan yang memiliki fungsi berbeda, yaitu: Lapisan luar, yang anti air.

Lapisan tengah, yang berfungsi sebagai filter kuman. Lalu lapisan dalam, yang berguna untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut.

Selain itu, ada juga masker N96 yang efektif untuk mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga: Cara Pakai Masker Dua Lapis untuk Cegah Penularan Covid-19 

Namun masker N95 tidak cocok dipakai untuk aktivitas sehari-hari.

Pasalnya desain masker N95 bisa membuat penggunanya kesulitan bernapas, gerah, dan tidak betah memakainya dalam waktu yang lama.

Masker N95 diutamakan untuk digunakan untuk petugas medis yang memang kontak secara langsung dengan penderita COVID-19, misalnya dokter dan perawat yang bekerja di ruang isolasi khusus COVID-19 atau di IGD.***

 

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah