Network
PR BEKASI – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi ikut bersimpati mengenai kejadian yang menimpa seorang kuli bangunan bernama Sudrajat asal Cirebon, Jawa Barat.
Sudrajat yang viral, harus rela kehilangan pekerjaannya akibat tidak mengenakan masker saat bekerja.
Dedi Mulyadi pun akhirnya dipertemukan dengan Sudrajat di kediamannya yang berada di Cirebon, Jawa Barat dan mengajaknya untuk bekerja kembali.
Rasa simpati dan empati tersebut, Dedi Mulyadi sampaikan melalui akun media sosial Instagram pribadinya.
“Saya bertemu dengan Sudrajat asal Cirebon, Jawa Barat. Dia adalah seorang buruh bangunan yang dipecat akibat tidak mengenakan masker saat bekerja,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Instagram @dedimulyadi71.
“Menurut pengakuannya, dia sebenarnya mengenakan masker. Tapi, tidak menutup lubang hidung karena habis minum es,” sambungnya.
Lantas, berkat kejadian tersebut pun, ternyata menjadi jalan pertemuan keduanya yang terlebih dahulu terjadi di Lembur Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang.
Anggota DPR tersebut pun memberikan Sudrajat alternatif pilihan antara bekerja di Lembur Pakuan atau berwirausaha di kampungnya.
Waktu pun berlalu dan Dedi Mulyadi akhirnya memilih untuk menemui kembali Sudrajat di kediamannya.
Dedi Mulyadi yang pernah menjadi bupati Purwakarta ini, mendokumentasikan perjalanannya menemui Sudrajat dan keluarganya di Cirebon di kanal YouTube miliknya.
Dalam video YouTube Dedi Mulyadi tersebut, ia menyambangi keluarga Sudrajat hingga bersilaturahmi dengan keluarga dan warga sekitar.
Baca Juga: Perjuangkan Nasib Petani, Dedi Mulyadi Tidak Tanggung-Tanggung Bikin Sayembara Anti-Mainstream
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi pun melihat keadaan rumah Sudrajat hingga dia menawarkan untuk membuat sebuah kandang ayam.
Hal tersebut sembari menunggu keputusan Sudrajat yang diajak bekerja dan meminta waktu berlibur terlebih dahulu selama seminggu ke depan.
Sudrajat sendiri merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dan bapaknya berprofesi sebagai tukang becak.
Penghasilan bapaknya dari menarik becak pun terpaksa harus menurun karena kebijakan PPKM Darurat yang ada di Cirebon saat ini.
Semenjak pandemi Covid-19 melanda, penghasilan bapaknya yang berangkat dari pagi hingga sore hanya diangka Rp12.000 hingga Rp20.000 per hari.
Sudrajat pun memiliki riwayat pendidikan terakhir di bangku SMP dan langsung memutuskan bekerja demi membantu ekonomi keluarga.
Terlebih, dirinya pun membantu biaya sekolah adik bungsu perempuannya di kampung halamannya itu.
Sudrajat pun melalui hasil kerjanya sebagai kuli bangunan di proyek komplek perumahan, bisa membeli motor bekas seharga Rp1 juta.***
