"Sepupu saya meninggal di RS saya sendiri. Sesak napas meregang nyawa, ga dapet ICU, ventilator dan HFNC terpakai semua," katanya.
"Sangat merasa bersalah karena ga bisa nolong," sambung dr Berlian.
Baca Juga: Ucapan Idul Adha 2021 Bertebaran di Media Sosial, Mulai dari Ketua Umum PAN Hingga Mahfud MD
Sebelumnya, melalui cuitannya Menko Polhukam Mahfud MD menceritakan bagaimana mengharukannya pasien Covid-19 yang kaya raya tetap harus mengantre untuk mendapat perawatan.
"Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jatim meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan," ucap Mahfud MD.
Kemudian, Mahfud juga terharu akan kisah seorang Profesor Kedokteran yang meninggal akibat Covid-19 karena memberikan jatah tabung oksigennya kepada dokter yang lebih muda dan juga sedang berjuang melawan Covid.
"Ada juga Profesor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kepada yuniornya untuk menggunakan satu-satunya oksigen yang tersisa ketika keduanya sama-sama terserang Covid. Sang profesor kemudian wafat," kata Mahfud MD.
"Sebelum wafat Profesor itu bilang kepada yuniornya, ‘Kamu muda, masih punya kesempatan lama untuk mengabdi. Pakailah oksigen itu’. Itu cerita haru," sambungnya.
Cuitan Mahfud MD tersebut, diketahui kini tengah menjadi sorotan dan menuai beragam komentar dari warganet Indonesia.***