PR BEKASI - Aktivis Sosial Kemasyarakatan Lieus Sungkharisma turut menyoroti sejumlah pernyataan Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando di media sosial, yang kerap membuat gaduh jagat maya.
Lieus Sungkharisma mengatakan bahwa dirinya merasa miris melihat Ade Armando yang terlihat seperti membela orang-orang Tionghoa dan nonmuslim.
Pasalnya, menurut Lieus Sungkharisma, pernyataan Ade Armando itu justru membuat suasana menjadi tidak nyaman dan malah berpotensi memecah belah bangsa Indonesia.
Baca Juga: Mengaku Miris Lihat Tokoh Islam Didiskriminasi, Lieus Sungkharisma: yang Paling Kelihatan Itu HRS
"Pak Ade Armando yang saya hormati, kelihatannya Bapak belain orang Tionghoa, belain orang nonmuslim, tapi kita lihatnya itu ngilu Pak, kayaknya gak enak," kata Lieus Sungkharisma, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari video yang dibagikan Twitter @syafniir, Minggu, 8 Agustus 2021.
Lieus Sungkharisma mengatakan, sebagai orang yang berpendidikan seharusnya Ade Armando paham bahwa Indonesia memiliki beragam suku dan agama, sehingga jangan sampai mendiskriditkan satu sama lain.
"Bapak ini kan dosen di UI, orang-orang terdidik, orang pintar. Kita ini gak ada lagi perbedaan-perbedaan. Kita orang-orang Tionghoa, orang-orang nonmuslim, tapi janganlah mendiskriditkan agama lain," tutur Lieus Sungkharisma.
Lieus Sungkharisma juga mengatakan bahwa pernyataan Ade Armando soal agama atlet yang menang Olimpiade sangat tidak enak didengar.
"Kayak yang menang Olimpiade, Bapak bilang agamanya Kristen. Itu gak enak, Pak. Kita melihat dia adalah putra putri bangsa," ujar Lieus Sungkharisma.
"Tanpa lagi latar belakang kesukuan, latar belakang agama. Kita semua happy, kita bergembira, jangan Bapak sekat-sekat begitu. Jangan Pak," sambungnya.
Lieus Sungkharisma juga meminta Ade Armando tak membawa-bawa etnis dalam setiap pernyataannya, demi menjaga kerukunan bangsa Indonesia.
"Sumbangan-sumbangan bawa etnis, akhirnya kan jadi gak enak. Jagalah kerukunan, Pak. Bapak pasti ngerti yang saya ngomong ini," kata Lieus Sungkharisma.
Lieus Sungkharisma juga mengingatkan Ade Armando bahwa perbedaan pandangan politik dalam suatu bangsa dan negara adalah hal yang biasa, sehingga jangan sampai membawa-bawa agama dan suku.
"Kita ini satu bangsa, satu negeri, kalau ada perbedaan pandangan politik itu biasa. Jangan dibawa agama dan sukunya," ujar Lieus Sungkharisma.
Terakhir, Lieus Sungkharisma mengatakan bahwa dirinya mengkritik Ade Armando, karena miris melihat kondisi bangsa Indonesia yang kembali memiliki sekat agama dan suku.
"Saya kritik Bapak (Ade Armando) karena tadinya kita sudah rukun, sudah bagus. Jadi ada sekatnya lagi, sekat agama, sekat suku. Jangan, Pak," kata Lieus Sungkharisma.***