Tema Lomba Menulis BPIP Timbulkan Kegaduhan, Haikal Hassan: BPIP Mesti Peka, Jangan Dilanjutkan!

- 15 Agustus 2021, 19:55 WIB
Haikal Hassan usul kompetisi penulisan artikel yang diadakan BPIP tidak dilanjutkan, karena seolah-olah benturkan Islam dan nasionalisme.
Haikal Hassan usul kompetisi penulisan artikel yang diadakan BPIP tidak dilanjutkan, karena seolah-olah benturkan Islam dan nasionalisme. /Tangkapan layar YouTube.com/tvOneNews

Lebih lanjut, Haikal Hassan mengatakan bahwa saat ini masalah kompetisi menulis artikel yang diselenggarakan BPIP menjadi meluas, karena adanya pemilihan narasi yang tidak tepat.

"Masalahnya, ini akhirnya menjadi meluas seolah-olah ada pemilihan kata yang tidak tepat. Kalau Bang Ali Mochtar kan sering berkata narasi, diksi, itu gak tepat dengan apa yang terjadi sekarang," tutur Haikal Hassan.

Baca Juga: Polisi Buru Pembuat Mural 'Jokowi 404: Not Found', Fadli Zon: Tak Usah Berlebihan, Katanya Demokrasi

Haikal Hassan lantas mengingatkan semua pihak terkait peran ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Salah satunya, peran Habib Ali Bin Abdurrahman Al-Habsyi di Kwitang, yang disuruh mengibarkan merah putih di seluruh Kwitang dengan risiko dibunuh oleh Jepang.

Lalu, peran Habib Muhammad Bin Ahmad Al-Haddad di Condet Al-Hawi, yang berteriak gunakan merah putih sebagai lambang negara Indonesia.

"Itu peran ulama semua. Ini sudah sejarah yang tercatat, jangan dibolak-balik lagi," ujar Haikal Hassan.

Baca Juga: Rizal Ramli Kritik Faldo Maldini Soal Cat Pesawat: Logikanya Cetek Gegara Nempel di Pinggir Kekuasaan

Haikal Hassan pun menyayangkan tema kompetisi penulisan artikel yang diselenggarakan BPIP, karena seolah-olah membenturkan Islam dan nasionalisme.

"Terus sekarang tiba-tiba menyeruak seolah-olah Islam melarang hormat bendera, seolah-olah Islam tidak punya wawasan kebangsaan," kata Haikal Hassan.

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah