Network
PR BEKASI - Kasus pemerkosaan yang dilakukan terdakwa Herry Wirawan kepada belasan murid-muridnya masih terus bergulir.
Kini keluarga dari korban tengah menantikan vonis seperti apa yang akan diberikan penegak hukum kepada terdakwa pemerkosaan Herry Wirawan.
Di tengah harap-harap cemas akan jeratan hukum bagaimana yang akan dikenakan pada terdakwa pemerkosaan Herry Wirawan ini, keluarga korban menceritakan perasaan mereka.
Salah satu orang tua korban, sebut saja Sulaeman, menyampaikan bahwa awal mula kasus mulai terkuak pada hari raya bulan puasa lalu.
"Ketika datang dari teraweh saya melihat anak itu kan, kok ini anak kaya gede amat, keliatan saya," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube tvOneNews pada Selasa, 21 Desember 2021.
Perasaan yang sama pun dirasakan oleh istrinya melihat sang anak yang terlihat membesar.
Baca Juga: Black Clover Akan Rilis Versi Game Smartphone dan Android Pada Tahun 2022 di Jepang
Hingga setelah lebaran, adik ipar yang anaknya bersekolah di tempat yang sama tetapi tidak menjadi korban ini menyampaikan sesuatu.
Dia menelefon untuk menanyakan kepada anak Sulaeman, ketika di Bandung terlihat bahwa dia pernah membeli test pack.
Akhirnya istrinya pun menanyakan hal itu pada anaknya, awalnya dia hanya diam, tetapi beberapa lama setelah dipaksa baru mengaku.
Sang anak menceritakan bahwa dia memang pernah diperlakukan tak senonoh oleh terdakwa pemerkosaan Herry Wirawan.
Sebelumnya, anak perempuan Sulaeman ini sempat drop saat ditanya dan hanya menangis saja.
Terkait soal hukuman yang kemungkinan akan diberikan pada pelaku, orang tua korban menyampaikan keinginannya.
Baca Juga: Cerita Mistis di Istana Negara, Gadis Eropa Bunuh Diri karena Cinta dengan Pribumi Tak Dapat Restu
"Kalau hanya 15 tahun saya kira itu nggak adil lah bagi saya," katanya mengungkapkan.
"Kalau memang ini hanya 15 tahun penjara saya bilang mungkin saya akan patahkan leher dia bener-bener saya tuh saking saya mirisnya," ucapnya.
Dia menegaskan bukan berarti pernyataan itu menandakan dia ingin membenci siapapun,
Hanya saja dia ingin mencari keadilan dari pemerintah dan penegak hukum atas kasus yang merusak masa depan generasi anaknya dan para korban lainnya ini.***
