PIKIRAN RAKYAT - Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 mencatat bahwa 53,57 persen muslim di Indonesia belum bisa membaca Al-Quran.
Ini menjadi sebuah fakta yang sangat mengejutkan, seperti yang diketahui bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama islam, bahkan menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar.
Tapi kenyataan ini sangat berbanding terbalik dengan kenyataan, penduduk muslim memang banyak namun banyak sekali yang belum bisa membaca Al-Quran. Tentunya keadaan tersebut sangat disayangkan.
Baca Juga: Anies Baswedan Segera Bentuk Tim Tanggap Virus Corona usai 2 Warga Depok Positif Terpapar
"Berangkat dari keprihatinan dan harapan akan kebaikan negeri ini, Cinta Quran Foundation menggagas sebuah mimpi besar, sebuah gerakan masif untuk membantu masyarakat muslim Indonesia agar bisa membaca Al-Quran dengan nama gerakan Indonesia Bisa Baca Quran (IBBQ)," kata Dewan Pembina Cinta Quran Foundation, Fatih Karim yang dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Galamedia.
Ia menjelaskan, gerakan ini hadir dengan memberikan pelatihan tidak berbayar kepada masyarakat dengan metode pembelajaran yang dirancang khusus untuk memudahkan peserta belajar membaca Al-Quran.
Atas dasar itu, CQ Foundation sejak 9 tahun lalu berkeliling Indonesia berupaya memberantas buta aksara Alquran.
"Program ini sudah 9 tahun berjalan dan telah membebaskan sekitar 60.000 buta aksara Quran,"ujarnya.
Pada Minggu, 1 Maret 2020 telah diadakan kegiatan 'Deklarasi Gerakan Bersama Memberantas Buta Aksara Quran Di Indonesia' melalui Sinergi Program Indonesia Bisa Baca Quran di Yayasan Eko Pesantren Daarut Tauhid, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.