Merapi Erupsi Kembali Terbangkan Abu Vulkanik hingga 6 Km

- 3 Maret 2020, 10:59 WIB
LETUSAN Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu, 9 November 2019.*
LETUSAN Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu, 9 November 2019.* /ALOYSIUS JAROT NUGROHO/ANTARA/ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Erupsi Gunung Merapi kembali terjadi, letusannya kali ini terbangkan abu vulkanik setinggi 6 km dari puncak.

Meskipun Gunung Merapi itu erupsi, warga di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Dukuh Klakah dan Desah Jrakah masih melakukan aktivitas seperti biasa.

Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memberitkan pernyataan bahwa Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarata mengalami erupsi pada Selasa, 3 Maret 2020 pagi.

Baca Juga: Beredar Informasi Riwayat Kesehatan hingga Foto 2 Orang Positif Virus Corona di Depok pada Sejumlah Grup WhatsApp

Diketahui tinggi kolom asap mencapai 6 km dari puncak Gunung Merapi tersebut.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari akun Twitter BPPTKG Selasa, 3 Maret 2020 menyebutkan erupsi Gunung Merapi yang terekam oleh seismogram pada pukul 05.22 WIB memiliki durasi 450 detik dengan amplitudo 75 mm.

Tinggi kolom erupsi kurang lebih 6.000 meter dari puncak Merapi.

Baca Juga: Viral, Video Perkelahian di Restoran Cepat Saji Diduga Perkara Saus Asam Manis

"Awan panas berguguran ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak maksimum 2 km," kata BPPTKG melalui akun Twitternya.

Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada.

Untuk sementara tidak menganjurkan aktivitas pendakia, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitain yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

Baca Juga: Lyondra Ginting Jadi Bintang Baru Dunia Musik Tanah Air setelah Juarai Indonesian Idol X

BPPTKG mengimbau kepada seluruh warga yang masih dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi untuk tidak melakukan aktivitas terlebih dahulu.

Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai meletusnya Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya.

Warga juga diharapakan untuk tetap waspada serta mengikuti arahan pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamanan Gunung Merapi, kantor maupun melalui media sosial.

Baca Juga: Berikut 6 Makanan Tebaik yang Dapat Membuat Anda Selalu Bugar Setiap Hari

Meski begitu, warga dikawasan Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tetap beraktivitas seperti hari-hari biasa. Kepala Desa Klakah, Marwoto mengatakan, asap tebal terlihat jelas mengepul ke langit dari desa tersebut.

"Kami kemudian menuju Dukuh Sumber yang paling tinggi di Desa Klakah, untuk mengkondisikan warga setempat. Warga tetap waspada meski mereka melakukan aktivitas seperti biasa," kata Marwoto.

Menurutnya, Dukuh Sumber Desa Klakah tidak terdampak serupsi Merapi. Sebab, hujan abu terlihat masih tipis di kawasan Dukuh Sumber.

Baca Juga: Serang 2 Warga Depok, Ketua Tim Riset Virus Corona: Pemerintah Harus Petakan Kondisi Tiap Daerah

"Dukuh Sumber Klakah ini, pemukiman yang paling atas atau berjarak sekitar 3,4 km dari puncak Merapi masih terkendali aman dan tidak terjadi hujan abu," ujarnya.

Selain itu, warga yang pergi ke sekolah, bekerja, atau berladang lancar seperti biasa. Alasannya, kawasan Sumbe Klakah berada di bagian barat gunung, sementara arah angin dari utara.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x