Jual Jamu Jokowi, Darsiyem Terus Kebanjiran Pelanggan

- 14 Maret 2020, 20:01 WIB
SALAH satu pembeli jamu Yanti (25) untuk menjaga kesehatan.*
SALAH satu pembeli jamu Yanti (25) untuk menjaga kesehatan.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Seorang penjual jamu tradisional yang biasa menjajakan dagangannya dengan berkeliling di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Darsiyem (55), meraup keuntungan berlipat.

Keuntungan tersebut didapatkan dengan mempromosikan "jamu Jokowi” yang dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh untuk "menangkal" virus corona yang mulai mewabah.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, salah satu rahasia yang sudah pernah Presiden Jokowi ungkap untuk menjaga kesehatan tubuhnya yakni dengan mengonsumsi minuman rempah alami tradisional atau lebih sering dikenal dengan jamu.

Baca Juga: Ekonomi Nasional Lesu Akibat Virus Corona, Sandiaga Uno Sebut UMKM sebagai Solusi Ekonomi Global 

Presiden Jokowi mengaku menambah frekuensi minum jamu menjadi lebih sering dari semula hanya pada pagi hari, kini menjadi tiga kali dalam sehari. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penularan virus corona

Minuman yang sering dikonsumsi oleh Kepala Negara yakni campuran dari jahe, kunyit, serai, dan temulawak.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, seorang pedagang jamu saat melayani para pembeli jamunya, Darsiyem, mengatakan bahwa jamu yang paling laris dan dicari para pelanggannya saat ini adalah "jamu Jokowi".

Menurut dirinya, pelanggan bahkan naik dua kali lipat dari sebelumnya.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Anies Baswedan Liburkan Sekolah 2 Pekan dan Tunda Ujian Nasional 

"Pelanggan saya naik dua kali lipat sejak merebaknya virus corona. Waktu saya berjualan juga jadi lebih singkat dari biasanya karena jamu lebih cepat habis. Saat ini jamu yang paling banyak dicari adalah JJ (Jamu Jokowi)," ujarnya.

Menurut Darsiyem, semenjak Presiden Jokowi mengatakan sering minum jamu untuk menangkal virus corona, semakin banyak pula pelanggan baru yang membeli jamu itu.

Untuk harganya, Darsiyem menjual jamu tersebut Rp 4000 per gelas dan jika pembeli ingin memborong satu botol jamu hasil racikannya itu dia memberi harga Rp 20 ribu.

Kini dalam satu hari Darsiyem bisa membawa pulang uang sebesar Rp 400 ribu. Sementara hari-hari sebelumnya hanya mengantongi paling banyak Rp 150 ribu.

Baca Juga: Pasien Bertambah Jadi 96 dengan 5 Kematian, Pakar UI Ingatkan Lockdown Bukan Kebijakan Tepat Tanggulangi Pandemi Virus Corona 

Bahkan Darsiyem mengaku dirinya tidak menaikkan harga jual kepada pelanggan, di samping harga bahan baku untuk membuat jamu tersebut naik.

"Kalaupun banyak pelanggan sejak ada virus Corona ini dan harga bahan baku untuk membuat jamu jadi mahal, saya enggak mau naikkan harga jamu. Hitung-hitung membantu orang. Ini juga buat menolong sesama," ucapnya.

Sementara itu salah seorang pelanggan Darsiyem, Yanti(25) mengatakan bahwa dengan adanya wabah corona saat ini, anggota keluarganya yang sebelumnya tidak suka jamu, kini mereka jadi rutin untuk minum jamu.

Selain, menjaga daya tahan tubuh, masyarakat juga harus menjaga kebersihan baik itu lingkungan ataupun kebersihan pribadi.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x