Pasien Bertambah Jadi 96 dengan 5 Kematian, Pakar UI Ingatkan Lockdown Bukan Kebijakan Tepat Tanggulangi Pandemi Virus Corona

- 14 Maret 2020, 17:43 WIB
EPIDEMOLOG UI, Tri Yunis Miko mengingatkan otoritas jangan sampai  mengambil kebijakan lock down upaya menanggulangi penyebaran SARS-CoV-2.*
EPIDEMOLOG UI, Tri Yunis Miko mengingatkan otoritas jangan sampai mengambil kebijakan lock down upaya menanggulangi penyebaran SARS-CoV-2.* /AMIR FAISOL/PR

PIKIRAN RAKYAT - Epidemolog UI, Tri Yunis Miko mengingatkan otoritas atau pemerintah jangan sampai mengambil kebijakan lockdown sebagai upaya menanggulangi penyebaran SARS-CoV-2.

Menurutnya, kerugian yang ditimbulkan dari kebijakan lockdown akan sangat besar. Di tambah kondisi ekonomi Indonesia masih sangat rentan.

Demikian disampaikan Tri Yunis Miko, salah satu ahli dalam pola kesehatan dan penyakit yang berkaitan dengan tingkat populasi, saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com di Gedung Rektorat Universitas Indonesia pada Sabtu, 14 Maret 2020.

"Itu tergantung kemampuan ekonomi. Kalau lihat kemampuan ekonomi tidak mungkin melakukan lockdown karena kerugian sangat amat besar," kata Tri Yunis.

Baca Juga: Ekonomi Nasional Lesu Akibat Virus Corona, Sandiaga Uno Sebut UMKM sebagai Solusi Ekonomi Global 

Dikatakannya yang paling tepat yang bisa diambil oleh otoritas di tengah merebaknya pandemi virus corona dengan berkaca terhadap negara Singapura dengan melakukan karantina mandiri bagi warganya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata dia, sudah mengeluarkan imbauan yang terdiri dari empat langkah yang bisa dilakukan oleh suatu negara menanggulangi pandemi virus corona.

Pertama dilihat dari sisi kesehatan. Kedua deteksi, suatu daerah diminta melakukan deteksi penyebaran virus corona.

Langkah ketiga, upaya pemutusan angka penularan pandemi virus corona.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x