Belajar Daring Dikeluhkan karena Terlalu Banyak Tugas, Ganjar Pranowo Ikut Meliburkan Para Guru di Jawa Tengah

- 23 Maret 2020, 17:41 WIB
GUBERNUR Jateng Ganjar Pranowo memberikan keterangan pers terkait virus Corona (COVID-19) kepada wartawan di rumah dinas Gubernur Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Minggu 15 Maret 2020.*
GUBERNUR Jateng Ganjar Pranowo memberikan keterangan pers terkait virus Corona (COVID-19) kepada wartawan di rumah dinas Gubernur Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Minggu 15 Maret 2020.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT – Belum lama sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda) di Indonesia memutuskan untuk menangguhkan sementara kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah selama dua pekan.

Kebijakan ini beralasan demi mencegah penyebaran virus corona di Indonesia agar tidak meluas hari demi harinya.

Sebagai ganti proses belajar di sekolah, sejumlah pelajar diharuskan menjalani proses pembelajaran di rumah masing-masing.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengimbau kepada kalangan guru agar tidak memberikan tugas berat yang akan membebani para pelajar selama menjalani proses belajar di rumah.

Baca Juga: Dua Bocah Lelaki di Inggris Berbicara dengan Nenek Mereka Melalui Jendela Ditengah Pandemi Virus Corona 

Dirinya mengaku menerima banyak laporan dan kritikan dari para pelajar akibat tugas yang diberikan guru terlalu banyak tiap harinya.

“Saya menerima laporan, bahwa proses belajar di rumah itu bukan merubah metode pembelajaran menjadi daring namun sejumlah guru memberi tugas-tugas yang banyak dengan ‘deadline’ yang mepet,” kata Ganjar Pranowo.

Menurut penilaiannya, hal yang dilakukan guru dengan memberikan tugas berat dirasa tidak efektif bahkan memberikan efek stres kepada sejumlah pelajar akibat tugas yang diberikan.

"Mungkin mereka bosan dan proses belajar daringnya itu tidak interaktif, cenderung satu arah berbentuk beban-beban tugas yang panjang," ujarnya.

Baca Juga: PT KAI Kembalikan Biaya Tiket yang Dibatalkan Selama Masa Darutat Virus Corona 

Lebih lanjut, orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut menyarankan proses pembelajaran di rumah akan terasa lebih efektif apabila pembahasannya berkaitan dengan kejadian yang saat ini sedang terjadi yakni COVID-19.

"Sebagai contoh, apa itu virus corona, bagaimana mencegahnya, langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh dalam menghadapinya, sampai bagaimana cara menjalani social distancing dengan orang lain. Agar para pelajar mengerti dalam menghadapi wabah ini,” katanya.

Selain itu, materi atau tugas juga bisa berisi muatan yang bersifat menumbuhkan kreativitas pelajar.

Contohnya buah apa yang bisa menjaga ketahanan tubuh, vitamin apa yang harus diminum sehingga tubuh bisa tahan sehingga virus bisa dilawan, atau buah yang kandungannya mungkin bisa ditanyakan kepada siswa-siswi

Baca Juga: Dinilai Efektif, Pemkot Surabaya Gunakan Drone untuk Semprotkan Disinfektan ke Perkampungan 

Menyikapi hal tersebut, Ganjar mengambil beberapa langkah yakni selain kepada pelajar, seluruh guru di semua tingkatan jenjang pendidikan juga diminta melaksanakan proses pembelajaran dari rumah masing-masing atau Work From Home, mulai hari ini Senin, 23 Maret 2020.

Terkait hal itu, Ganjar menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) untuk berkomunikasi dengan pemerintah kabupaten/kota masing-masing.

"Guru-guru, Anda juga boleh bekerja di rumah, sekolahan dijaga oleh kepala sekolah, TU, atau guru piket secara bergantian sehingga mereka bisa bekerja di rumah lebih banyak," ujarnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x