Network
PR BEKASI - Pernyataan yang dilontarkan oleh mantan politisi PKS, Edy Mulyadi, bahwa Kalimantan sebagai tempat jin buang anak menimbulkan kontroversi.
Tak hanya itu, lontaran kalimat dari jurnalis senior itu juga bak bola liar yang akhirnya menimbulkan berbagai masalah padanya karena banyak pihak memberikan kecaman.
Bahkan, diakibatkan banyaknya laporan yang masuk ke pihak kepolisian terkait ujaran dari Edy Mulyadi, kasus pun dilimpahkan ke Bareskrim.
Baca Juga: Anji Manji Bongkar Alasan Kolaborasi dengan Nissa Sabyan: Sebelum Berkolaborasi Saya..
Di sisi lain, mantan caleg tersebut sebenanrya sudah menyampaikan permohonan maaf terkait pernyataan yang menghebohkan jagat maya tersebut.
Namun, dalam kesempatannya menjelaskan di salah satu acara, dia kembali melontarkan permohonan maaf karena telah menyakiti masyarakat Kalimantan.
"Kembali menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya sedalam-dalamnya kepada masyarakat Kalimantan atas ucapan saya yang menyinggung, menyakiti," katanya.
Baca Juga: Bocoran One Piece 1038, Zoro Didatangi Malaikat Maut, Kid dan Law Bangkit Melawan Big Mom
"Kalau ditanya kenapa saya mengatakan itu, memang terjadi semacam miskomunikasi salah pemahaman, salah paham," ujarnya lagi.
Dia mengatakan kalau saat mengucapkan kata-kata tersebut, maksud dari kalimatnya adalah hanya sebagai ungkapan.
"Ungkapan yang tidak memiliki makna yang hakiki, lebih pada kiasan," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Asisten Tere Sebut Nia Ramadhani Sebagai Orang Baik: Dia Bisa Bawa Aura Positif
Dia pun memberikan berbagai tajuk berita yang menuliskan beberapa daerah sebagai 'tempat jin buang anak'.
Dari beberapa judul di media tersebut, Edy Mulyadi mengatakan bahwa tempat jin buang anak adalah sebuah istilah umum yang menggambarkan tempat jauh dan terpencil.
"Istilah jin buang anak itu hanya menunjukkan ungkapan tempat yang jauh," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari acara Catatan Demokrasi yang diunggah di kanal YouTube TVOnenews.
Baca Juga: 4 Zodiak yang Selalu Merasa Bingung, Anda Termasuk?
Dia mengatakan dari berita-berita tersebut diketahui jika Depok, Ciputra, bahkan Pondok Indah dan Kebayoran pernah mendapat istilah yang sama.
Edy Mulyadi pun menegaskan jika dia sebenarnya tidak mempunyai niatan untuk menyakiti masyarakat di Kalimantan dengan ucapannya.
"Karena biar bagaimana pun itu hanya ungkapan saja. Tapi kendati begitu saya mohon maaf," tuturnya.
Baca Juga: Drama Ikatan Cinta 26 Januari 2022: Ricky Cemburu Lihat Nino Akhirnya Berhasil Tenangkan Keisya
Sementara itu, terkait klaimat selanjutnya mengenai kata-kata pasar, kuntilanak, hingga genderuwo, dia mengakui kesalahannya.
"Itu sekali lagi salah saya, saya memakai diksi yang tidak tepat, yang memancing kontroversi bahkan kemarahan teman sahabat," ucap Edy Mulyadi.***
