Salim Said Heran Prabowo dan Sandiaga Uno Masuk Parlemen Jokowi: Bagaimana Perasaan Pendukung Dia?

- 26 Januari 2022, 17:34 WIB
Guru Besar Salim Said heran dengan masuknya Prabowo dan Sandiaga Uno ke parlemen yang dipimpin Presiden Jokowi.
Guru Besar Salim Said heran dengan masuknya Prabowo dan Sandiaga Uno ke parlemen yang dipimpin Presiden Jokowi. /Kolase foto tangkapan layar YouTube Akbar Faizal Uncensored dan ANTARA

PR BEKASI - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), Prof Salim Said, ditanya oleh politisi Akbar Faizal terkait kondisi di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Akbar Faizal mengatakan ada satu peristiwa yang menurutnya baru pertama kali terjadi di Indonesia yaitu berkaitan dengan konsolidasi demokrasi.

Ditanyakan Akbar Faizal ke Salim Said bahwa dalam rezim Jokowi, demokrasi diterjemahkan dengan sangat jauh, kekuatan-kekuatan partai di parlemen saat ini sangat gemuk.

"82 persen hari ini dengan masuknya PAN, apakah ini bagus bagi kita atau bagaimana?" katanya.

Baca Juga: Cek Ikatan Cinta 26 Januari 2022: Mama Rosa Banjir Hadiah dari Polisi, Balas Dendam Irvan Berakhir Gagal

Salim Said menyampaikan bahwa konsolidasi demokrasi yang terjadi sekarang ini bukan sesuatu yang bagus.

Selain itu, menurutnya keadaan saat ini telah menunjukkan watak dari para politisi di Indonesia yang sesungguhnya.

"Pokoknya masuk, ini juga terjadi menyolok kepada dua tokoh yang pernah bersaingan dengan Jokowi," katanya.

Dua tokoh yang dimaksud adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Baca Juga: One Piece 1038 Beri Kejutan, Kaido Ternyata Tahu Nama Asli Buah Iblis Legendaris yang Gorosei Maksud

Intelektual politik militer ini mengakui kabar masuknya dua saingan Jokowi dalam Pemilu Calon Presiden ini mengejutkan.

"Buat saya mengejutkan, bagaimana perasaan pendukung-pendukung dia yang dulu berjuang untuk menjadikan Prabowo dan Sandiaga Uno?" ujarnya.

"Kok tiba-tiba dengan gampang menjadi anggota kabinet Jokowi yang memang memperkuat pendukung Jokowi," ucapnya lagi, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored.

Dia menegaskan bahwa untuk proses politik di Indonesia, keadaan yang demikian bukanlah sebuah konsolidasi demokrasi.

Baca Juga: Acha Septriasa Akui Hampir Perankan Nagini Ular asal Indonesia di Film Fantastic Beast

Akan tetapi, diungkapkan Salim Said, kondisi tersebut lebih kepada konsolidasi kekuatan Jokowi.

Dia menyatakan dengan itu Jokowi pun makin kuat, selain itu ia menyebut bahwa anak dan menantunya pun tidak akan menjadi Wali Kota jika posisi Jokowi tidak kuat.

"Dan itu kan risikonya berat, apakah Jokowi bisa bertahan mempertahankan kekuatannya setelah dia mundur?" tuturnya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: YouTube Akbar Faizal Uncensored


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x